Mei 2025 - Fashion Week Insider | Update Dunia Mode

Sabtu, 31 Mei 2025

Bottega Veneta Mewah, Elegan, Tapi Nggak Norak

Kalau ngomongin brand fashion mewah, biasanya yang terlintas di pikiran tuh ya Louis Vuitton, Gucci, atau Chanel. Tapi buat kamu yang ngerti gaya dan nggak pengen keliatan "rame" atau terlalu mencolok, Bottega Veneta bisa jadi pilihan yang pas banget. Brand asal Italia ini punya ciri khas yang unik: elegan tapi understated. Nggak perlu logo gede-gede, tapi sekali lihat, langsung tahu itu Bottega.

Asal Usul Bottega Veneta

Bottega Veneta pertama kali berdiri di Vicenza, Italia, tahun 1966. Didirikan sama Michele Taddei dan Renzo Zengiaro, brand ini dari awal udah punya filosofi “When your own initials are enough.” Artinya, mereka pengen produknya dikenal karena kualitas dan desainnya, bukan karena logo besar-besaran.

Filosofi ini juga yang bikin Bottega beda dari brand high-end lainnya. Di saat brand lain berlomba-lomba pasang logo di mana-mana, Bottega justru tampil "kalem" tapi classy. Nggak heran, brand ini banyak digemari orang-orang yang suka gaya mewah tapi nggak norak.

Intrecciato: Ciri Khas Bottega

Kalau kamu pernah lihat tas kulit dengan anyaman khas yang rapi banget, nah itu namanya Intrecciato. Ini adalah teknik anyam yang jadi signature-nya Bottega Veneta. Teknik ini bukan cuma sekadar gaya, tapi juga nambah kekuatan dan daya tahan kulitnya. Jadi selain cantik, tas-tas Bottega juga terkenal awet banget.

Intrecciato ini pertama kali dipopulerkan di tahun 1970-an, dan sampai sekarang masih jadi andalan Bottega. Bahkan banyak orang yang bisa langsung ngenalin tas Bottega hanya dari pola anyamannya aja, tanpa perlu lihat label.

Comeback Era: Daniel Lee dan "New Bottega"

Di tahun 2018, Bottega Veneta ngajak Daniel Lee—seorang desainer muda asal Inggris—buat jadi direktur kreatif. Nah, di sinilah mulai muncul istilah “New Bottega.”

Daniel sukses ngasih nafas baru ke brand ini. Desainnya jadi lebih modern, edgy, tapi tetap setia sama ciri khas Bottega yang elegan dan minimalis. Beberapa koleksi yang langsung meledak di pasaran antara lain:

  • The Pouch: Tas clutch berukuran besar yang super soft dan langsung viral di Instagram.

  • Lido Sandals: Sandal hak tinggi dengan motif anyaman yang super chic.

  • Cassette Bag: Tas selempang dengan anyaman yang lebih besar dan bold.

Tanpa banyak logo, tapi desain-desain ini sukses mencuri perhatian para fashionista, selebriti, bahkan influencer dari seluruh dunia.

Bottega dan Budaya “Silent Luxury”

Akhir-akhir ini istilah silent luxury atau "kemewahan yang nggak teriak" lagi naik daun. Ini adalah tren di mana orang-orang memilih barang mewah yang nggak terlalu kelihatan brand-nya, tapi kualitas dan desainnya tetap kelas atas.

Bottega Veneta adalah contoh sempurna dari silent luxury. Produknya mewah banget, harganya juga nggak main-main, tapi nggak kelihatan norak atau terlalu pamer. Cocok buat kamu yang suka tampil classy tanpa harus terlalu menonjol.

Harga yang Setimpal

Oke, mari kita jujur. Harga produk Bottega Veneta memang tinggi. Misalnya aja tas Cassette bisa tembus harga Rp40 jutaan ke atas, tergantung material dan ukuran. Tapi yang kamu dapet bukan cuma sekadar brand. Kamu juga dapet craftsmanship luar biasa, desain timeless, dan bahan kulit berkualitas tinggi.

Bottega tuh kayak investasi. Banyak orang beli tas Bottega dan masih bisa jual lagi dengan harga tinggi beberapa tahun kemudian, terutama model-model ikoniknya.

Bottega Veneta di Indonesia

Buat kamu yang pengen liat-liat koleksi Bottega Veneta secara langsung, kamu bisa mampir ke butik resminya di Plaza Indonesia, Jakarta. Di sana kamu bisa nemuin berbagai pilihan mulai dari tas, sepatu, aksesori, sampai ready-to-wear. Tapi tenang aja, kalau kamu nggak di Jakarta, sekarang banyak juga personal shopper atau platform e-commerce terpercaya yang jual produk Bottega original.

Bottega Veneta Itu Gaya Hidup

Bottega Veneta bukan cuma soal tas atau sepatu mahal. Ini tentang cara kita mengekspresikan gaya dengan cara yang lebih dewasa, elegan, dan sophisticated. Buat kamu yang udah capek sama logo-logo gede dan pengen tampil lebih subtle tapi tetap high class, Bottega adalah jawaban yang tepat.

Gaya Bottega Veneta ngajarin kita bahwa kamu nggak perlu teriak buat nunjukin kualitas. Kadang, yang paling mewah justru yang paling tenang.

Jumat, 30 Mei 2025

Max Mara Fashion Elegan Buat Kamu yang Gak Mau Setengah-Setengah Tampil Stylish

Kalau lo demen banget sama fashion yang elegan, rapi, tapi tetep kelihatan effortless, ada satu nama yang wajib banget lo kenal: Max Mara. Ini bukan sekadar brand, tapi legenda hidup di dunia fashion—khususnya buat lo yang suka tampilan classy ala cewek-cewek Eropa yang stylish tapi gak lebay.

Nah, di artikel ini kita bakal ngebahas lengkap tentang Max Mara, mulai dari sejarah brand-nya, ciri khas desain, kenapa brand ini jadi incaran fashionista seluruh dunia, sampai alasan kenapa Max Mara layak banget masuk wishlist lo, apalagi kalau lo ngejar look yang mature dan sophisticated.


Kenalan Dulu Sama Max Mara

Max Mara itu brand fashion asal Italia, didirikan tahun 1951 oleh Achille Maramotti. Dari awal, Maramotti punya misi mulia: bikin baju high fashion yang kualitasnya setara haute couture, tapi bisa diproduksi massal alias ready-to-wear. Jadi ya, dia pengen semua orang bisa tampil elegan tanpa harus keluar duit segunung kayak beli Chanel atau Dior.

Awalnya brand ini emang fokus ke coat dan tailoring, tapi seiring berjalannya waktu, Max Mara berkembang jadi salah satu brand paling dihormati di dunia fashion wanita. Lo bakal sering lihat nama Max Mara muncul di majalah fashion besar, catwalk Eropa, dan lemari para seleb kelas atas.


Gaya Max Mara: Elegan, Minimalis, dan Super Rapi

Kalau lo ngeliat desain Max Mara, yang paling kerasa tuh aura sophisticated dan powerful-nya. Gak neko-neko, tapi selalu rapi. Gak norak, tapi kelihatan mahal. Brand ini pinter banget ngegabungin desain klasik dengan potongan yang modern. Warna-warna yang mereka pakai juga kalem—kaya camel, beige, navy, hitam, dan putih. Jadi gak usah takut bosenin, karena justru warnanya itu yang bikin Max Mara keliatan anggun dan versatile.

Dan jangan salah ya, meskipun desainnya simple, detailnya tuh super niat. Mulai dari potongan bahu, kancing, lapisan dalam, sampai material—semuanya dibuat dengan presisi tinggi. Makanya, banyak yang bilang kalau Max Mara itu cocok buat cewek yang suka tampil anggun tapi gak pengen ribet.


Coat Legendaris: Ikon Sejati Max Mara

Kalau lo nanya apa produk paling terkenal dari Max Mara, jawabannya cuma satu: coat-nya. Lebih tepatnya, Max Mara 101801 Icon Coat. Ini tuh coat klasik berwarna camel yang udah jadi simbol Max Mara sejak tahun 1981. Potongannya timeless banget, bisa lo pake dari tahun ke tahun tanpa keliatan ketinggalan zaman.

Coat ini jadi incaran banyak fashionista karena:

  • Bisa dipaduin sama apa aja.

  • Bikin lo keliatan instantly stylish.

  • Bahan wolnya tuh lembut tapi kuat.

  • Cutting-nya bikin badan keliatan proporsional.

Serius deh, sekali lo pakai coat ini, rasanya kayak jadi CEO perusahaan multinasional walaupun aslinya cuma mau ngopi di coffee shop. 😎


Max Mara vs Brand Lain: Apa Bedanya?

Banyak yang bilang Max Mara itu kaya versi lebih "matang" dari brand-brand fast fashion yang coba tampil elegan. Tapi bedanya, Max Mara tuh punya DNA sendiri. Mereka gak ikut-ikutan tren musiman yang cepet basi. Sebaliknya, mereka bikin tren sendiri dengan gaya khas mereka.

Bandingin deh sama brand lain:

  • Zara: stylish tapi fast fashion banget.

  • Chanel: mewah dan klasik, tapi harganya bikin jantungan.

  • Max Mara: elegan, mature, berkualitas tinggi, dan walaupun harganya premium, masih lebih masuk akal dibanding brand luxury lain.


Koleksi-Koleksi Max Mara yang Bikin Ngiler

Selain coat, Max Mara juga punya banyak lini yang bikin kita susah move on:

1. Tailored Suits

Koleksi jas dan setelan kerja Max Mara itu favorit banget buat cewek kantoran yang pengen tampil rapi tanpa kehilangan gaya. Lo bisa tampil bossy tapi tetap feminin.

2. Dress dan Blus

Potongannya simple, gak ribet, tapi bahannya tuh yang bikin jatuh cinta. Seringkali terbuat dari silk, crepe, atau bahan berkualitas tinggi lain yang nyaman banget dipakai.

3. Trousers dan Skirts

Celana panjang dan rok Max Mara juga punya vibe profesional tapi gak kaku. Cocok banget buat lo yang kerja di bidang kreatif tapi tetap pengen tampil rapi.

4. Accessories

Mulai dari tas, sepatu, sampai kacamata—semuanya punya gaya khas Max Mara: clean, timeless, dan mewah tanpa lebay.


Max Mara dan Influencer Dunia

Banyak selebriti dan fashion influencer yang udah terang-terangan jatuh cinta sama Max Mara. Beberapa nama beken yang pernah keliatan pakai koleksi Max Mara antara lain:

  • Meghan Markle

  • Cate Blanchett

  • Gigi Hadid

  • Katie Holmes

Mereka bukan cuma sekali dua kali pakai Max Mara, tapi udah langganan banget. Ini bukti kalau brand ini punya daya tarik lintas generasi dan status sosial.


Max Mara di Indonesia: Ada Gak Sih?

Buat lo yang tinggal di Indonesia, kabar baiknya adalah Max Mara udah bisa lo temuin di beberapa mall besar kayak Plaza Indonesia atau Pacific Place. Kalau gak sempet ke sana, lo juga bisa cek koleksi mereka lewat e-commerce internasional yang udah support shipping ke Indo.

Tapi satu tips penting: hati-hati sama barang palsu! Karena Max Mara punya desain yang simple, kadang banyak yang coba-coba bikin versi KW-nya. Jadi pastiin lo beli di toko resmi atau website yang terpercaya.


Alasan Kenapa Max Mara Cocok Buat Lo

Masih ragu buat nyobain Max Mara? Nih gue kasih beberapa alasan kenapa lo wajib banget coba:

  • Kualitas juara: dari bahan sampai jahitan, semuanya top-tier.

  • Gak ketinggalan zaman: beli sekarang, 10 tahun lagi masih bisa dipakai.

  • Gaya dewasa yang anggun: pas banget buat lo yang mulai pengen tampil mature.

  • Investasi fashion: harga tinggi, tapi awet dan bisa dipakai berkali-kali tanpa bosen.

  • Boost confidence: serius, baju Max Mara itu punya efek psikologis. Lo bakal merasa lebih percaya diri!


Max Mara, Si Raja Elegan dari Italia

Max Mara bukan cuma brand. Dia adalah representasi dari gaya hidup elegan, tenang, dan berkelas. Di tengah dunia fashion yang makin chaotic dan serba cepat, Max Mara tetap berdiri dengan gayanya sendiri—klasik, tegas, dan konsisten. Lo gak perlu jadi selebriti buat pakai Max Mara, tapi sekali lo pakai, lo bakal merasa seperti bintang runway.

Kalau selama ini lo mikir brand luxury itu harus selalu heboh dan penuh logo, Max Mara akan ngasih lo pelajaran soal bagaimana tampil mewah dengan cara yang lowkey tapi tetap wow. Worth every penny, bro.

Selasa, 27 Mei 2025

Alexander McQueen Sang Jenius Mode yang Bikin Dunia Fashion Gak Bisa Move On

Kalau ngomongin dunia fashion yang “nyeni tapi nyeleneh”, nama Alexander McQueen pasti muncul di jajaran paling atas. Gimana enggak, desainer asal Inggris ini udah bikin banyak orang geleng-geleng kepala sekaligus jatuh cinta sama karya-karyanya yang dramatis, penuh makna, bahkan kadang agak “gelap”. Tapi justru di situlah letak pesonanya.

Brand Alexander McQueen bukan cuma soal baju bagus dan runway mewah, tapi juga cerita, emosi, dan attitude yang kuat banget. Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas siapa itu Alexander McQueen, gimana brand ini berkembang, sampai kenapa McQueen tetap jadi simbol fashion rebellious dan visioner — bahkan setelah sang pendirinya wafat.


Siapa sih Alexander McQueen Itu?

Oke, kita mulai dari orangnya dulu. Nama aslinya Lee Alexander McQueen, lahir di London tahun 1969. Dia tumbuh besar di keluarga sederhana dan udah suka desain baju sejak kecil. Bahkan katanya dia udah jahit-jahit sejak umur 16 tahun!

McQueen sempat kerja di Savile Row, tempat tukang jahit jas kelas atas di London. Di situlah dia belajar teknik tailoring yang rapi banget, yang nanti jadi salah satu ciri khas karyanya. Tapi McQueen bukan desainer yang suka main aman. Dia suka nabrak aturan, eksplor tema gelap, dan bikin pertunjukan fashion yang lebih mirip pentas seni teatrikal.


Debut dan Perjalanan Brand Alexander McQueen

McQueen pertama kali dapet perhatian publik saat lulus dari Central Saint Martins College of Art and Design. Koleksi kelulusannya langsung diborong sama Isabella Blow, fashion icon Inggris yang langsung jadi mentor sekaligus pendukung setianya.

Tahun 1992, dia resmi bikin brand Alexander McQueen, dan sejak saat itu, dunia fashion gak pernah sama lagi.

Kenapa Koleksi McQueen Selalu Ikonik?

Karya-karya Alexander McQueen dikenal karena:

  • Tema gelap dan kontroversial (misalnya koleksi tentang kematian, perang, dan mental illness).

  • Siluet ekstrem dan potongan yang dramatis.

  • Show runway yang lebih kayak pertunjukan teater.

  • Perpaduan teknik tailoring super rapi ala Savile Row dengan gaya avant-garde.

Karyanya gak cuma soal estetika, tapi juga narasi. Setiap koleksi selalu punya cerita. Bahkan, banyak koleksi McQueen yang ngangkat isu sosial dan politik. Contohnya, koleksi “Highland Rape” (1995) yang sempat menuai kontroversi karena menyorot sejarah kelam kolonisasi Skotlandia.


Kolaborasi Besar: Era Gucci Group (Sekarang Kering)

Tahun 2000, Alexander McQueen kerja sama dengan Gucci Group (sekarang jadi Kering, konglomerat fashion besar dunia). Mereka bantu McQueen memperluas jangkauan bisnisnya, mulai dari membuka flagship store, masuk ke pasar Amerika dan Asia, sampai ngerilis parfum.

Tapi, meskipun bisnis makin gede, McQueen tetap gak kompromi soal kreativitas. Dia tetap jadi rebel di runway, tetap bikin koleksi yang edgy dan "disturbing", dan tetap setia sama idealismenya.

Sayangnya, tahun 2010, dunia fashion kehilangan McQueen yang meninggal dunia di usia 40 tahun. Kematian mendadak itu bikin banyak orang shock — karena dia baru aja kehilangan ibunya dan sedang mengalami depresi berat.


McQueen Setelah McQueen: Era Sarah Burton

Setelah kepergian McQueen, brand ini dilanjutkan oleh tangan kanan sekaligus kolaborator terdekatnya, Sarah Burton. Banyak orang awalnya skeptis — bisa gak sih brand se-ekstrem McQueen lanjut tanpa dia?

Jawabannya: bisa. Sarah Burton berhasil ngejaga DNA Alexander McQueen tapi dengan pendekatan yang sedikit lebih halus dan feminin. Dia tetap eksplor sisi gelap, tapi lebih elegan dan wearable.

Salah satu momen paling ikonik di bawah Burton adalah ketika dia desain gaun pernikahan Kate Middleton tahun 2011. Gaun itu elegan banget, klasik, tapi tetap punya sentuhan McQueen yang khas.


Alexander McQueen Hari Ini: Tetap Edgy, Tetap Elegan

Sampai sekarang, brand Alexander McQueen masih eksis dan terus ngegas di industri fashion global. Beberapa item ikonik dari brand ini yang jadi favorit banyak orang:

1. Skull Scarf

Syall dengan motif tengkorak ini jadi simbol McQueen banget. Simpel, edgy, dan unisex.

2. Oversized Sneakers

Sneakers putih dengan sol tebal ini lagi ngetren banget. Stylish, nyaman, dan cocok buat mix and match gaya streetwear.

3. Sepatu Armadillo Heels

Mungkin lo gak bakal pake ke kantor, tapi sepatu ekstrem ini jadi simbol kejeniusan (dan kegilaan) McQueen. Pernah dipake Lady Gaga di video klip "Bad Romance".

4. Jas Tailored Klasik

Gak semua produk McQueen itu aneh kok. Jas dan blazer dari brand ini punya potongan yang super presisi dan bikin badan keliatan proporsional banget.


Gaya Alexander McQueen: Bukan Cuma Fashion, Tapi Seni

Salah satu alasan kenapa McQueen beda dari desainer lain adalah karena dia memandang fashion sebagai seni performa. Runway-nya gak cuma model jalan di catwalk, tapi ada instalasi, drama, bahkan gimmick teatrikal yang bikin semua orang melongo.

Beberapa momen runway legendaris:

  • Model berdiri di rotating platform sambil disemprot cat oleh robot (Spring 1999).

  • Model jalan di runway yang berisi pasir dan tengkorak (Voss, Spring 2001).

  • Model pake topeng gas dan baju ala post-apocalyptic (Autumn 2009).


Filosofi Alexander McQueen: Brutal Tapi Jujur

McQueen pernah bilang:

“Fashion should be a form of escapism, and not a form of imprisonment.”

Buat dia, fashion adalah cara melarikan diri dari dunia yang keras, tapi bukan buat menipu diri sendiri. Justru fashion bisa jadi tempat buat lo ekspresiin kegelapan, keindahan, dan perasaan yang gak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Dan itulah kenapa sampai hari ini, Alexander McQueen tetap dianggap sebagai salah satu jenius paling jujur dan paling kompleks di dunia fashion.


Alexander McQueen dan Indonesia?

Meski bukan brand yang punya toko di tiap mall, Alexander McQueen tetap punya penggemar setia di Indonesia. Produk-produknya bisa lo temuin di butik high-end atau e-commerce fashion global seperti Farfetch, Net-a-Porter, atau SSENSE.

Banyak fashion enthusiast dan selebriti lokal juga mulai sering pake koleksi McQueen, terutama sepatu dan tas yang ikonik. Di era sekarang, fashion enthusiast gak cuma liat brand dari nama besar, tapi juga cerita dan nilai yang dibawa — dan McQueen punya itu semua.


Warisan Sang Pemberontak Fashion

Alexander McQueen bukan cuma soal tengkorak dan baju aneh. Ini adalah nama yang merepresentasikan kebebasan berekspresi, keberanian melawan arus, dan seni dalam bentuk fashion.

Buat lo yang bosen sama fashion yang itu-itu aja, McQueen bisa jadi tempat eksplorasi baru. Bahkan kalau lo gak beli produknya, cukup liat runway-nya aja udah bikin otak meledak — karena setiap karya McQueen ngajak kita mikir, merasakan, dan merenung.

Fashion bukan cuma soal "pakaian", tapi tentang siapa lo, apa yang lo percaya, dan gimana lo ingin dilihat dunia. Dan gak ada yang bisa ngajarin itu lebih baik daripada Alexander McQueen.

Senin, 26 Mei 2025

Chopard Brand Mewah yang Bukan Cuma Tentang Kilau, Tapi Juga Hati

Kalau ngomongin jam tangan atau perhiasan mewah, mungkin yang langsung kepikiran itu Rolex, Cartier, atau Patek Philippe. Tapi ada satu nama yang nggak boleh lo lewatin — Chopard. Brand asal Swiss ini nggak cuma soal bling-bling mahal, tapi juga punya sentuhan seni, craftsmanship tinggi, dan misi kemanusiaan yang kuat. Yup, Chopard bukan sekadar brand buat pamer, tapi juga punya cerita dan visi yang bikin dia beda dari brand mewah lain.

Di artikel ini, kita bakal ngebahas semuanya: mulai dari sejarahnya, koleksi andalannya, kolaborasi kece mereka, sampai alasan kenapa Chopard bisa jadi pilihan utama buat lo yang suka gaya elegan tapi punya nilai.


Asal-Usul Chopard: Dari Desa ke Dunia

Cerita Chopard dimulai tahun 1860 di sebuah desa kecil bernama Sonvilier, Swiss. Pendirinya, Louis-Ulysse Chopard, punya mimpi bikin jam tangan berkualitas tinggi dengan desain elegan. Waktu itu belum banyak orang Swiss yang mikir tentang estetika dalam jam tangan — tapi Chopard beda. Mereka dari awal udah punya DNA gabungan antara presisi teknis dan estetika visual.

Seiring waktu, Chopard mulai dilirik kalangan elite Eropa. Setelah pindah tangan ke keluarga Scheufele pada tahun 1963, brand ini makin naik daun dan mulai ngembangin lini perhiasan, aksesori, dan jam tangan mewah yang kita kenal sekarang.


Chopard Itu Apa Sih?

Jadi gini, Chopard itu lebih dari sekadar pembuat jam tangan. Brand ini punya tiga area utama:

  1. Jam tangan mewah (baik otomatis maupun quartz, ada yang sport, klasik, sampai yang super elegan)

  2. Perhiasan high-end (berlian, batu mulia, desain yang luar biasa)

  3. Aksesori mewah (kacamata, parfum, pena, dll)

Tapi yang bikin Chopard beda adalah pendekatannya yang artistik, etis, dan berkelas banget. Mereka bukan cuma ngejar untung, tapi juga peduli sama proses, sumber bahan baku, dan warisan desain Swiss.


Koleksi-Koleksi Ikonik Chopard

Buat lo yang penasaran sama produk-produk andalan Chopard, nih kita kasih beberapa koleksi yang wajib lo kenal:

1. Happy Diamonds

Ini salah satu seri paling legendaris dari Chopard. Ciri khasnya adalah berlian kecil yang bisa bergerak bebas di dalam casing jam atau liontin. Desain ini pertama kali muncul tahun 1976 dan langsung jadi revolusi di dunia horologi dan perhiasan.

Happy Diamonds nggak cuma cantik, tapi juga playful. Simbol dari kebebasan dan ekspresi diri. Cocok banget buat lo yang pengen tampil glamor tapi tetap fun!

2. Mille Miglia

Ini koleksi jam tangan sporty dari Chopard, terinspirasi dari balapan mobil klasik Italia. Tiap tahunnya, Chopard bahkan jadi sponsor resmi event Mille Miglia, balapan klasik dari Brescia ke Roma.

Desain jamnya beneran keren: perpaduan antara mekanisme presisi Swiss dengan vibe retro sporty. Buat cowok yang suka mobil klasik dan jam tangan, ini surga!

3. L.U.C Collection

Koleksi ini dinamai dari pendirinya, Louis-Ulysse Chopard. Di sini lo bakal nemu jam-jam dengan movement mekanikal paling rumit dan mewah dari Chopard.

Ini segmen ultra-luxury. Buat lo yang ngerti teknikal jam, movement in-house mereka bikin ngiler. Cocok buat kolektor serius.

4. Imperiale

Koleksi ini lebih feminim, anggun, dan elegan. Desainnya terinspirasi dari motif kekaisaran Romawi, dengan detail-detail mewah kayak ukiran halus dan batu mulia. Cocok banget buat gaya glamor yang tetap klasik.


Chopard dan Dunia Film

Tau nggak? Chopard punya hubungan erat banget sama dunia perfilman. Sejak tahun 1998, Chopard jadi partner resmi Festival Film Cannes, dan setiap tahunnya mereka mendesain Palme d'Or — penghargaan tertinggi di Cannes.

Bahkan, banyak selebriti Hollywood yang tampil di red carpet pakai perhiasan Chopard, dari Julia Roberts sampai Rihanna. Jadi jangan heran kalau Chopard sering muncul di foto-foto Oscar atau Met Gala. Mereka udah kayak “stylist rahasia” buat para bintang.


Chopard dan Sustainability: Mewah Tapi Tetap Bertanggung Jawab

Nah, ini poin penting banget. Di dunia di mana brand mewah kadang dituding cuma mikirin untung, Chopard justru jadi pelopor dalam ethical luxury. Tahun 2013, mereka meluncurkan kampanye The Journey to Sustainable Luxury.

Apa aja yang mereka lakuin?

  • 100% emas yang dipakai Chopard sejak 2018 adalah ethical gold. Mereka pastiin emas yang dipakai berasal dari tambang bersertifikat yang fair dan ramah lingkungan.

  • Mereka kerja sama dengan Artisanal Gold Miners buat bantu tambang-tambang kecil masuk ke standar internasional.

  • Berlian yang mereka gunakan juga bersertifikat bebas konflik (conflict-free diamonds).

Jadi kalau lo beli produk Chopard, lo bukan cuma beli kemewahan, tapi juga kontribusi buat dunia yang lebih adil dan bersih.


Harga Produk Chopard: Mahal? Ya, Tapi Pantes!

Bicara soal harga, ya tentu aja Chopard bukan buat isi kantong tengah bulan. Ini brand high-end yang masuk kategori luxury. Tapi harga segitu sebanding banget sama:

  • Kualitas craftsmanship

  • Material premium (emas, platinum, berlian)

  • Desain eksklusif

  • Movement in-house (buat jam tangan)

  • Komitmen sustainability

Range harga jam tangan Chopard bisa mulai dari puluhan juta rupiah sampai miliaran. Untuk perhiasan, tergantung desain dan batu mulianya, tapi pasti masuk kelas atas.


Crosover Style: Siapa yang Cocok Pakai Chopard?

Chopard itu brand versatile. Lo bisa temuin dia di tangan pebisnis sukses, selebriti, sampai kolektor horologi serius. Tapi bukan berarti lo harus jadi milyuner buat mengapresiasi brand ini. Yang penting lo ngerti nilai di baliknya, bukan cuma kemewahan luar doang.

Buat cowok, koleksi Mille Miglia atau L.U.C cocok banget buat gaya formal, smart casual, bahkan acara penting. Sementara buat cewek, lo bisa pilih antara Happy Diamonds buat vibe fun dan mewah, atau Imperiale buat tampil elegan dan feminin.


Chopard, Mewah yang Punya Makna

Jadi, Chopard bukan sekadar brand jam tangan atau perhiasan mahal. Dia adalah simbol dari gabungan antara seni, kemewahan, dan tanggung jawab sosial. Mulai dari desain elegan, craftsmanship Swiss, sampai misi etis buat bikin industri luxury jadi lebih baik — semua bikin Chopard layak masuk daftar “wishlist” siapa pun yang cinta fashion dan nilai.

Lo nggak harus beli sekarang juga (kecuali kalau lo Sultan), tapi kenalan dulu sama Chopard bisa jadi langkah awal buat makin ngerti bahwa kemewahan sejati bukan cuma soal harga, tapi juga cerita dan nilai di baliknya.

Minggu, 25 Mei 2025

Alaïa Brand Fashion yang Elegannya Bukan Kaleng-Kaleng!

Kalau lo termasuk penggemar fashion sejati, pasti pernah dengar nama Azzedine Alaïa atau brand fashionnya yang simpel tapi bikin jatuh cinta, yaitu Alaïa. Walaupun nggak segede Chanel atau Gucci dari segi “teriakan media”, Alaïa punya tempat spesial di hati para fashionista. Kenapa? Karena Alaïa itu seninya potong bahan dan pahamin tubuh wanita udah level dewa.

Yuk, kita ngobrolin lebih dalam tentang Alaïa: siapa sih di balik brand ini, kenapa desainnya beda dari yang lain, dan kenapa banyak orang bilang kalau lo punya satu aja koleksi Alaïa, itu udah bisa jadi warisan mode seumur hidup.


Siapa Sih Azzedine Alaïa Itu?

Nama lengkapnya Azzedine Alaïa, seorang desainer asal Tunisia yang mulai dikenal sejak tahun 1980-an. Tapi jangan kira dia baru belajar fashion dari sekolah tinggi bergengsi. Alaïa belajar menjahit dari pengalaman hidup dan latihan otodidak.

Lahir tahun 1940, dia pindah ke Paris dan mulai kerja di balik layar—nggak langsung jadi desainer terkenal. Dulu dia kerja di Dior (sebentar), kemudian bantuin rumah mode kecil sampai akhirnya buka label sendiri. Kisah klasik underdog jadi bintang, tapi versi haute couture.

Yang bikin dia beda? Alaïa itu perfeksionis gila, dan desainnya selalu fokus sama bentuk tubuh wanita. Dia bukan tipe desainer yang cuma bikin baju buat kelihatan keren di runway, tapi dia bikin baju yang benar-benar “mendandani” perempuan.


Filosofi Alaïa: Tubuh Perempuan Itu Karya Seni

Alaïa percaya bahwa tubuh perempuan itu bukan buat disembunyiin, tapi buat dirayain. Dia nggak main-main dalam hal teknik. Potongan bajunya bisa presisi sampai level yang bikin kagum para desainer lain. Bahkan, banyak dari mereka yang bilang, "Kalau lo bisa bikin baju sebagus Alaïa, berarti lo udah di level master."

Nggak heran kalau dia dijuluki "King of Cling", karena banyak dari karyanya yang berbentuk bodycon—ngepas di tubuh tapi nggak bikin sesak napas. Dia pakai bahan kayak jersey, knit, dan kulit yang dibentuk sedemikian rupa supaya kelihatan pas banget sama lekuk tubuh.

Dan yang menarik, Alaïa jarang banget ikut kalender fashion show resmi. Dia tampil saat dia mau. Dia rilis koleksi saat dia siap. Buat dia, fashion itu bukan tentang deadline, tapi soal ekspresi yang utuh.


Alaïa dan Para Muse-nya

Brand ini punya hubungan erat banget sama banyak supermodel legendaris. Sebut aja:

  • Naomi Campbell

  • Linda Evangelista

  • Grace Jones

  • Stephanie Seymour

Bahkan Naomi Campbell menganggap Alaïa seperti ayah angkatnya. Mereka punya hubungan personal yang dalam banget. Naomi pertama kali jalan di runway buat Alaïa waktu dia masih remaja, dan sejak itu mereka jadi keluarga sendiri.

Desain Alaïa memang cocok banget buat mereka yang punya kepercayaan diri tinggi dan tubuh atletis. Tapi jangan salah, walau desainnya sering body-hugging, aura-nya nggak vulgar. Malah terlihat sangat powerful, seksi tapi tetap elegan.


Ciri Khas Alaïa: Minimalis Tapi Maksimal Efeknya

Mungkin lo nggak bakal nemu logo mencolok di baju Alaïa. Tapi begitu lo liat siluet dan detailnya, lo langsung tau: “Ini Alaïa!”

Berikut beberapa ciri khas Alaïa yang bikin dia beda:

1. Baju Fit Nempel Tapi Nggak Gerah

Desain Alaïa dikenal karena pas banget sama tubuh pemakainya. Tapi anehnya, tetap nyaman dipakai. Ini karena dia pakai bahan yang fleksibel tapi punya struktur.

2. Laser Cut dan Detail Rapi Banget

Kalau lo pernah liat dress Alaïa dengan detail seperti ukiran atau bolongan-bolongan geometris, itu pasti pakai teknik laser-cut yang super presisi. Setiap garisnya simetris dan nggak ada yang asal-asalan.

3. Palet Warna Netral

Alaïa nggak main banyak warna. Dia percaya kekuatan dari warna netral: hitam, putih, nude, kadang merah. Semua itu bikin fokus ke bentuk dan struktur, bukan print yang rame-rame.

4. Obsesif Sama Struktur

Alaïa suka banget mainin siluet. Bahkan gaun-gaun “simple”-nya sering dibentuk pakai metode ala pematung, bukan cuma teknik menjahit biasa.


Alaïa Setelah Azzedine Wafat

Sayangnya, Azzedine Alaïa meninggal dunia tahun 2017, dan itu jadi pukulan berat buat dunia fashion. Tapi brand ini nggak berhenti. Mereka terus berjalan dengan menghormati visi dan gaya sang pendiri.

Sekarang, Pieter Mulier jadi direktur kreatif baru Alaïa. Dia sebelumnya pernah kerja bareng Raf Simons dan tahu banget gimana caranya menyeimbangkan antara modernitas dan warisan. Koleksi-koleksi terbaru Alaïa di bawah Pieter tetap mempertahankan ciri khas: clean, edgy, dan empowering.


Alaïa di Dunia Modern: Masih Relevan?

Jawabannya: Banget! Alaïa justru makin populer di kalangan generasi muda yang lagi suka gaya minimalis tapi sophisticated. Banyak selebritas muda yang pakai Alaïa di red carpet:

  • Zendaya

  • Hailey Bieber

  • Bella Hadid

  • Kim Kardashian

Bahkan banyak fashion influencer yang makin sering pakai koleksi Alaïa karena cocok buat gaya sehari-hari yang high class but subtle.


Alaïa dan Aksesori: Sandal Gladiator Sampai Sabuk Statement

Selain pakaian, Alaïa juga terkenal karena sandal dan sabuknya. Sandal gladiator Alaïa itu salah satu item ikonik yang udah dipakai dari tahun ke tahun dan nggak pernah basi.

Sabuk-sabuk lebar dengan potongan arsitektural juga jadi barang buruan karena bisa mengubah outfit biasa jadi luar biasa. Banyak orang beli sabuk Alaïa buat dijadiin pusat perhatian di outfit yang simpel banget.


Koleksi Alaïa: Di Mana Bisa Dapet?

Karena Alaïa bukan brand “mass market”, nggak semua toko high-end punya. Tapi lo bisa nemuin koleksi mereka di butik Alaïa di kota-kota fashion utama kayak Paris, London, dan New York. Kalau mau online, situs kayak Net-a-Porter, MyTheresa, dan Farfetch juga sering jual produk mereka.

Yang jelas, harga Alaïa itu ya… sekelas high fashion. Dress bisa mulai dari belasan juta sampai ratusan juta. Tapi memang kualitas dan detailnya bikin worth every cent.


Alaïa dan Sustainability

Walau nggak terlalu vokal kayak brand lain dalam kampanye sustainability, Alaïa termasuk brand yang slow fashion banget. Mereka nggak produksi berlebihan, nggak ikutan fast trend, dan fokus pada craftsmanship. Itu sendiri udah langkah besar dalam menjaga kelestarian fashion berkelanjutan.


Alaïa, Brand untuk Lo yang Suka Elegan Tanpa Norak

Kalau lo suka gaya yang nggak neko-neko tapi punya dampak besar, Alaïa adalah pilihan ideal. Brand ini bukan buat lo yang cari logo besar-besaran, tapi buat lo yang ngerti nilai dari desain yang “ngomong lewat potongan dan bentuk”.

Dari sejarahnya yang humble, warisannya yang kuat, sampai masa depannya yang tetap menjanjikan, Alaïa membuktikan kalau fashion itu soal bentuk, kepercayaan diri, dan kekuatan perempuan.

Sabtu, 24 Mei 2025

Kering Si Bos Besar di Balik Brand Mewah Dunia

Kalau lo pernah ngelirik tas Gucci, sepatu Balenciaga, atau parfum Yves Saint Laurent, kemungkinan besar lo udah kena pengaruh dari Kering—grup fashion mewah asal Prancis yang diam-diam jadi dalang di balik banyak brand terkenal. Iya, ini bukan brand fashion yang lo bisa beli langsung di toko kayak Uniqlo atau Zara, tapi lebih kayak “emaknya” brand-brand mewah yang lo lihat di catwalk Paris atau halaman Vogue.

Yuk, kita bahas bareng siapa itu Kering, kenapa mereka penting banget di dunia fashion, dan gimana caranya mereka bisa mengendalikan dunia luxury fashion dengan gaya kalem tapi mematikan.


Awalnya Bukan Fashion: Dari Kayu ke Gucci

Percaya nggak kalau dulunya Kering itu bukan perusahaan fashion? Serius, dulunya perusahaan ini bernama Pinault-Printemps-Redoute (PPR), dan fokusnya di bidang perdagangan kayu dan material konstruksi. Didirikan sama François Pinault tahun 1963, awalnya ini cuma bisnis keluarga yang jualan bahan bangunan.

Tapi, pada 1990-an, Pinault ngelihat peluang di sektor ritel dan fashion. Dia mulai akuisisi department store besar di Prancis kayak Printemps dan Fnac, sebelum akhirnya mulai ngincar brand fashion mewah.

Titik balik paling gila terjadi tahun 1999, saat PPR beli Gucci Group, yang waktu itu punya Bottega Veneta, Balenciaga, Alexander McQueen, dan Yves Saint Laurent. Dari situ, mereka resmi masuk ke dunia luxury fashion. Tahun 2013, mereka ganti nama jadi Kering—sebuah nama yang terinspirasi dari kata “caring” dan juga punya makna dalam bahasa Breton (wilayah asal keluarga Pinault di Prancis barat laut).


Arti Nama Kering dan Filosofinya

Nama “Kering” bukan cuma asal-asalan. Dalam bahasa Breton, “kering” berarti rumah. Dan dalam bahasa Inggris, ya kita tahu artinya “caring” alias peduli. Jadi filosofi mereka adalah: “kami peduli terhadap brand kami, karyawan kami, pelanggan kami, dan dunia ini.” Cieeee...

Walaupun kesannya soft banget, jangan salah—di balik nama yang lembut itu, Kering adalah raksasa fashion yang punya pengaruh besar banget di industri global.


Brand-Brand Mewah di Bawah Kering

Nah, ini dia bagian paling seru. Banyak orang nggak sadar bahwa beberapa brand paling hype dan paling mahal di dunia itu sebenarnya dimiliki oleh grup yang sama. Siapa aja brand di bawah naungan Kering?

1. Gucci

Brand andalan Kering. Gucci tuh ibarat mesin uang mereka. Mulai dari tas, sepatu, sampai parfum, semuanya laris manis. Apalagi waktu dipimpin Alessandro Michele, gaya Gucci yang nyentrik dan artsy bikin brand ini naik daun lagi.

2. Balenciaga

Brand yang selalu jadi bahan omongan, entah karena sepatu super bulky mereka (Triple S), sandal aneh, atau kolaborasi nyeleneh. Balenciaga adalah brand edgy yang ngerusak aturan fashion tapi tetap laku keras.

3. Saint Laurent

Atau lebih dikenal sebagai YSL. Ini adalah brand elegan tapi seksi, dark tapi chic. Di bawah arahan Anthony Vaccarello, Saint Laurent jadi favorit buat yang suka tampilan rock n’ roll elegan.

4. Bottega Veneta

Tanpa logo, tanpa ribut, tapi mewahnya dapet. Brand ini terkenal dengan teknik anyaman kulit “intrecciato” yang jadi ciri khas mereka. Sempet viral banget beberapa tahun terakhir.

5. Alexander McQueen

Brand yang terinspirasi dari desain dramatis, gothic, dan kadang horor. Sepatunya yang gede sol-nya alias chunky sneakers McQueen juga populer banget.

6. Brioni

Brand jas super mewah yang biasa dipake para CEO dan aktor Hollywood. Jasnya dipotong dengan detail sempurna dan bahan premium.

7. Pomellato & Boucheron

Dua brand perhiasan asal Italia dan Prancis. Mewah, artistik, dan jadi incaran para pecinta fine jewelry.

8. Qeelin

Brand perhiasan yang nggabungin filosofi Tiongkok klasik dengan desain modern.


Bersaing Sama Siapa? Ya, LVMH Pastinya

Kalau kita ngomongin Kering, nggak mungkin lepas dari LVMH, grup fashion mewah terbesar di dunia yang punya Louis Vuitton, Dior, Fendi, dan lain-lain. Bisa dibilang, LVMH dan Kering itu kayak Real Madrid vs Barcelona-nya dunia luxury fashion.

Kering emang lebih kecil dibanding LVMH dari segi valuasi, tapi mereka lebih fokus. Kering nggak punya alkohol kayak Moët atau belanjaan massal, tapi mereka spesialis di fashion mewah. Jadi walaupun skalanya beda, pengaruhnya tetap besar banget.


Strategi Jitu: Sustainability dan Inovasi

Kering bukan cuma jualan mahal. Mereka juga jadi pelopor dalam sustainability di fashion. Mereka ngerti, generasi muda sekarang makin peduli sama bumi, jadi mereka serius banget dalam urusan lingkungan.

Beberapa langkah Kering yang patut dicontoh:

  • Transparansi jejak karbon tiap produk

  • Pelaporan lingkungan tahunan

  • Bahan baku ramah lingkungan kayak kulit vegan atau cotton organik

  • Investasi ke teknologi fashion ramah lingkungan

Mereka bahkan punya lab riset sendiri buat ngembangin inovasi dalam produksi fashion yang lebih “green”.


CEO Keren: François-Henri Pinault

Bos besarnya Kering sekarang adalah François-Henri Pinault, anak dari pendiri grup ini. Fun fact: dia juga suami dari aktris Salma Hayek.

Pinault Jr. ini dikenal visioner dan punya pendekatan yang sangat berbeda dari banyak CEO fashion lainnya. Dia nggak cuma mikirin cuan, tapi juga dampak sosial dan lingkungan. Di bawah kepemimpinannya, Kering jadi salah satu perusahaan fashion paling progresif.


Kolaborasi dan Virality

Walau Kering punya banyak brand berkarakter kuat, mereka juga tahu pentingnya viral moment. Balenciaga misalnya, sempat rame banget karena kolaborasi dengan Crocs, bikin sandal crocs high heels. Atau kolaborasi Gucci x Adidas yang bikin pecinta streetwear dan luxury sama-sama ngiler.

Hal-hal kayak gini bikin brand di bawah Kering nggak cuma tampil eksklusif, tapi juga nyambung sama pop culture dan anak muda.


Kering di Indonesia

Secara langsung, Kering nggak punya toko flagship di Indonesia. Tapi brand-brand mereka bisa lo temuin di butik resmi seperti:

  • Gucci di Plaza Indonesia

  • Balenciaga di Plaza Senayan

  • YSL di Grand Indonesia

Atau bisa juga lewat reseller terpercaya dan department store kelas atas. Jadi, meskipun Kering kayak “raja belakang layar”, produknya tetap bisa lo akses (asal punya budget, hehe).


Kenapa Lo Harus Tahu Kering?

Oke, mungkin sekarang lo mikir, “Kenapa gue harus peduli sama grup fashion bernama Kering?” Jawabannya simpel:
Kalau lo peduli sama dunia fashion, lo harus tahu siapa yang pegang kendalinya.

Dan faktanya, Kering bukan cuma “pemilik brand mewah”, tapi juga pengarah arah tren global. Mau itu dari desain, kampanye, gaya foto, sampai strategi komunikasi—apa yang mereka lakukan sering banget dijadikan acuan oleh brand lain, bahkan sampai level streetwear dan fast fashion.


Kering Itu Bukan Cuma Caring

Meskipun namanya “Kering” dan filosofinya penuh empati, jangan salah, mereka adalah mesin raksasa fashion mewah global. Dengan strategi yang cerdas, branding yang kuat, dan kepedulian pada sustainability, Kering sukses jadi pemimpin industri luxury fashion modern.

Dari Gucci yang nyentrik, Balenciaga yang edgy, sampe YSL yang super seksi, semuanya lahir dari satu keluarga besar bernama Kering Group. Jadi, lain kali lo ngelihat tas Gucci di mall atau sepatu Balenciaga di feed Instagram, inget—itu semua bukan cuma karya desainer, tapi juga hasil kerja keras dan visi bisnis dari si bos besar ini.

Jumat, 23 Mei 2025

Miu Miu Si Adik Manja dari Prada yang Nggak Pernah Biasa

Kalau lo suka fashion yang sedikit nyentrik, playful, tapi tetap classy dan high fashion, ada satu nama yang harus banget lo kenal: Miu Miu. Buat yang belum familiar, Miu Miu itu bukan sekadar brand fashion biasa. Dia adalah “adik” dari brand mewah Prada, tapi punya jiwa yang lebih bebas, lebih ceria, dan penuh eksperimentasi. Ibaratnya, kalau Prada itu si kakak elegan yang kalem dan pintar, Miu Miu itu adik yang rebel tapi stylish banget.

Nah, kali ini kita bakal bahas semua hal seru soal brand Miu Miu, mulai dari sejarahnya, gaya khasnya, sampai kenapa brand ini sering banget jadi favorit fashionista muda dari seluruh dunia. Siapin kopi atau teh lo, karena kita bakal ngobrol panjang soal dunia fashion yang penuh warna ini.


Sejarah Singkat Miu Miu: Lahir dari Darah Biru Fashion

Miu Miu didirikan tahun 1993 oleh Miuccia Prada, yes, sosok di balik brand legendaris Prada. Nama “Miu Miu” sendiri diambil dari nama panggilan masa kecil Miuccia—lucu banget, kan? Awalnya, brand ini dibuat sebagai wadah buat mengekspresikan sisi lain dari Miuccia yang lebih bebas dan less serious dibandingkan dengan Prada yang cenderung formal dan sophisticated.

Kalau Prada ibarat anak kuliahan jurusan hukum yang rajin dan elegan, Miu Miu itu anak seni rupa yang suka eksperimen, nyentrik, tapi tetap keren. Walaupun Miu Miu satu atap dengan Prada secara perusahaan, dia punya karakter yang sangat beda dan berdiri sendiri secara konsep desain.


Gaya Khas Miu Miu: Vintage, Feminine, dan Nyentrik

Yang bikin Miu Miu menonjol banget adalah gayanya yang bold, eksperimental, dan kadang juga agak quirky. Lo bisa nemuin rok mini yang super pendek, atasan dengan potongan aneh tapi unik, sampai paduan warna yang nggak biasa—tapi somehow tetap keren banget.

Ciri khas Miu Miu:

  • Potongan vintage ala 60-an dan 70-an

  • Mini skirt everywhere (kayak trademark mereka sekarang)

  • Material yang unik kayak satin, leather, knit, dan lace

  • Color palette berani, dari pastel manis sampai warna gonjreng

  • Aksesori statement yang anti boring

Desain-desain Miu Miu sering dianggap lebih “muda” dibanding brand high fashion lain. Tapi bukan berarti cuma cocok buat anak muda ya. Banyak juga seleb dan fashionista dewasa yang jatuh cinta sama gaya playful-nya.


Miu Miu dan Kultur Pop

Lo pasti pernah lihat produk Miu Miu wara-wiri di majalah fashion atau bahkan dipake selebriti papan atas. Beberapa nama yang pernah jadi “anak Miu Miu” antara lain:

  • Elle Fanning

  • Hailee Steinfeld

  • Chloë Sevigny

  • Emma Corrin

  • Zhou Dongyu

Selain itu, Miu Miu juga pernah bikin film pendek dan kolaborasi artistik lewat proyek “Women’s Tales”, yang ngajak sutradara perempuan buat bikin film pendek tentang perempuan dan fashion. Keren banget sih ini, karena Miu Miu nggak cuma jualan baju, tapi juga narasi dan karya seni.


Miu Miu di Panggung Fashion Week

Miu Miu secara reguler tampil di Paris Fashion Week, dan setiap kali tampil, mereka nyaris selalu jadi highlight. Koleksi mereka selalu ditunggu karena unpredictable dan suka banget bikin gebrakan. Contohnya:

  • Koleksi Spring/Summer 2022 yang viral banget gara-gara mini skirt ultra pendek yang akhirnya jadi tren global.

  • Koleksi Fall/Winter 2023 yang mix antara grunge, preppy, dan nostalgic look ala tahun 90-an.

  • Gaya styling mereka sering banget dijadiin inspirasi OOTD fashionista TikTok dan Instagram.

Lo bisa bilang Miu Miu ini semacam trendsetter untuk look yang nyeleneh tapi tetap estetik. Brand ini sering memadukan hal-hal yang "harusnya nggak cocok", tapi entah kenapa pas banget begitu dipake.


Miu Miu dan Produk Andalan

Biar makin kenal, yuk intip beberapa produk andalan dari Miu Miu yang sering jadi incaran fashionista:

1. Miu Miu Matelassé Bag

Tas dengan tekstur quilted yang khas ini udah kayak must-have item. Elegan tapi nggak tua, cocok buat gaya formal maupun kasual.

2. Mini Skirt

Rok mini ala Miu Miu yang viral itu udah jadi ikon. Biasanya dipaduin sama atasan crop, kemeja oversized, atau knitwear. Gaya sekolah yang naik level ke runway.

3. Miu Miu Ballet Flats

Yes, tren sepatu balet comeback gara-gara Miu Miu. Banyak yang suka karena bentuknya simple, girly, dan nyaman banget.

4. Kacamata & Aksesori

Jangan remehkan kacamata dan aksesori dari Miu Miu. Mereka punya kacamata cat-eye, perhiasan aneh nan manis, sampai headband glam yang bikin tampilan lo instantly beda.


Kenapa Banyak Orang Cinta Sama Miu Miu?

Ada beberapa alasan kenapa brand ini punya tempat spesial di hati para penggemar fashion:

  • Unik & Berani: Nggak semua brand high-end berani tampil eksentrik. Tapi Miu Miu ngelakuin itu dengan percaya diri.

  • Menonjol Tanpa Norak: Desain mereka bisa jadi pusat perhatian tanpa terlihat maksa.

  • Empowering Women: Lewat proyek seperti Women’s Tales dan campaign mereka yang berani, Miu Miu sering membawa pesan tentang perempuan dan kebebasan berekspresi.

  • Youthful & Fresh: Walau harga mahal, Miu Miu punya aura yang menyegarkan dan youthful banget.


Miu Miu di Indonesia: Apakah Worth It?

Walau nggak sebanyak brand luxury lain, Miu Miu punya penggemar setia di Indonesia. Di Jakarta dan Bali, lo bisa nemuin butik Miu Miu atau produk mereka di department store tertentu. Tapi karena harganya termasuk premium, wajar kalau ini masih jadi barang “wishlist” buat banyak orang.

Kalau lo tertarik buat nyoba produk Miu Miu:

  • Bisa mulai dari aksesori kecil kayak dompet atau sunglasses

  • Cari barang second-hand atau preloved di marketplace terpercaya

  • Siapin budget, karena satu tas Miu Miu bisa di atas 20 jutaan


Miu Miu Adalah Simbol Gaya Anti-Mainstream

Miu Miu bukan sekadar brand fashion mewah. Dia adalah simbol buat mereka yang berani tampil beda, berekspresi dengan gaya sendiri, dan nggak takut main warna atau bentuk. Nggak heran banyak yang menganggap Miu Miu itu semacam “oasis” di tengah dunia fashion yang kadang terlalu serius.

Kalau lo lagi nyari brand yang bisa bikin lo stand out tanpa harus pake outfit ribet, Miu Miu bisa jadi jawabannya. Memang mahal, tapi gaya dan statement yang dibawa tuh priceless.

Kamis, 22 Mei 2025

Montblanc Gaya Hidup Mewah yang Nggak Cuma Soal Pena Mahal

Kalau denger nama “Montblanc”, mungkin yang langsung terlintas di otak lo adalah... pena mahal. Yup, nggak salah sih. Soalnya Montblanc emang awalnya dikenal banget sama koleksi pena mewah mereka yang harganya bisa bikin dompet langsung ciut. Tapi bro dan sis, Montblanc itu sekarang udah lebih dari sekadar alat tulis. Brand asal Jerman ini udah bertransformasi jadi simbol gaya hidup mewah yang menyentuh segala sisi kehidupan: dari jam tangan, parfum, dompet, sampe fashion item yang super classy.

Nah, di artikel ini, gue bakal ngajak lo ngulik lebih dalam soal Montblanc—asal usulnya, gimana mereka bisa jadi salah satu ikon fashion global, dan kenapa sampai sekarang mereka tetep jadi favorit di kalangan elite.


Awal Mula Montblanc: Dari Hamburg ke Dunia

Montblanc lahir di Hamburg, Jerman tahun 1906. Awalnya, brand ini berdiri dengan misi sederhana: bikin alat tulis premium buat orang-orang yang punya taste tinggi. Nama “Montblanc” sendiri diambil dari nama gunung tertinggi di Eropa Barat, Mont Blanc, yang jadi simbol puncak kualitas dan presisi. Dari sini aja udah keliatan ambisinya, ya?

Produk pertama mereka yang jadi game changer adalah “Meisterstück” alias “masterpiece”. Pena ini dirilis tahun 1924 dan langsung dapet tempat di hati orang-orang kelas atas. Kenapa? Karena desainnya elegan, materialnya premium, dan dibuat dengan craftsmanship luar biasa. Bahkan sampe sekarang, Meisterstück masih jadi produk andalan mereka, dan yes—itu bukan cuma pena, tapi pernyataan gaya.


Bukan Cuma Pena, Bro!

Lo salah besar kalau mikir Montblanc cuma jago bikin pena. Di era modern ini, mereka udah masuk ke ranah lifestyle yang lebih luas, mulai dari:

1. Jam Tangan

Montblanc mulai bikin jam tangan sekitar awal 2000-an. Tapi meskipun “pendatang baru”, mereka langsung serius. Mereka ngambil alih pabrik jam mewah Minerva di Swiss, yang udah punya sejarah panjang soal horology. Hasilnya? Jam tangan Montblanc punya kualitas Swiss, dengan sentuhan desain khas Jerman. Kombinasi maut yang bikin jam mereka sering dilirik kolektor.

2. Parfum

Lo pengen wangi tapi tetep terlihat classy? Parfum Montblanc jawabannya. Salah satu best-seller mereka adalah “Legend”, yang punya aroma maskulin tapi nggak norak. Parfum-parfum mereka emang dibuat buat cowok atau cewek yang pengen tampil effortless tapi tetap berkarisma.

3. Aksesori Kulit

Dompet, belt, tas, paspor holder... semua ada. Dan semuanya dibikin dari bahan kulit premium yang tahan lama plus finishing yang elegan. Produk kulit dari Montblanc cocok buat lo yang suka tampil rapi dan stylish tapi nggak terlalu mencolok.

4. Smartwatch & Tech

Yes, Montblanc juga nggak mau ketinggalan zaman. Mereka bikin smartwatch dengan fitur canggih tapi desain yang tetep berkelas. Jadi lo bisa monitor kesehatan, ngecek notifikasi, bahkan bayar kopi tanpa ngeluarin dompet—semuanya sambil tetep kelihatan ganteng.


Kenapa Montblanc Masih Relevan?

Di dunia fashion yang cepet banget berubah, Montblanc punya cara sendiri buat tetep eksis. Mereka pegang teguh prinsip kualitas dan craftsmanship tinggi. Setiap produk yang mereka keluarin nggak asal jadi. Bahkan buat satu pena aja, mereka bisa lewatkan lebih dari 100 tahap produksi!

Selain itu, Montblanc juga pintar banget dalam branding. Mereka sering kolaborasi sama seniman, musisi, dan desainer ternama. Misalnya, Montblanc pernah gandeng Spike Lee dan Hugh Jackman buat kampanye mereka. Itu bikin image brand ini nggak cuma soal old money, tapi juga punya jiwa modern.


Target Pasar Montblanc: Buat Siapa Sih?

Montblanc jelas bukan buat semua orang. Harganya nggak murah, bro. Tapi itu emang disengaja. Mereka targetin orang-orang yang menghargai kualitas, prestise, dan status. Biasanya sih, yang pake Montblanc itu entrepreneur, eksekutif muda, atau orang yang udah “settle” dan pengen nunjukin taste mereka tanpa perlu bling-bling berlebihan.

Tapi jangan salah, sekarang makin banyak anak muda juga yang mulai ngelirik Montblanc, terutama produk parfum dan jam tangan mereka yang lebih terjangkau. Jadi, walaupun identik dengan “orang tua kaya”, Montblanc mulai merangkul generasi muda dengan produk-produk yang lebih fleksibel.


Montblanc dan Sustainability

Di zaman sekarang, lo nggak bisa cuma jualan gaya. Orang-orang makin peduli sama isu lingkungan dan etika produksi. Montblanc paham banget soal ini. Mereka mulai menerapkan prinsip sustainability dalam proses produksi mereka—dari penggunaan kulit dari sumber yang bertanggung jawab sampe packaging yang ramah lingkungan. Jadi lo bisa tampil keren tanpa rasa bersalah.


Cara Mix and Match Montblanc Biar Makin Oke

Oke, misal lo punya satu item Montblanc, entah itu jam, parfum, atau dompet. Gimana cara lo styling biar look lo makin kece?

  • Jam Montblanc + Blazer Casual: Cocok buat semi-formal event. Tambahin loafers atau sneakers clean buat sentuhan modern.

  • Parfum Montblanc + Outfit Monokrom: Wangi itu bagian dari fashion, bro. Lo bakal makin stand out kalo matching aromanya dengan gaya lo yang clean.

  • Dompet Montblanc + Totebag Denim: Siapa bilang nggak bisa mix mewah dan kasual? Justru ini yang bikin lo keliatan effortlessly stylish.

  • Smartwatch Montblanc + Jaket Kulit: Look yang modern tapi tetep maskulin. Perfect buat first date atau nongkrong classy.


Montblanc Itu Investasi Gaya

Montblanc bukan brand yang lo beli buat sekadar gaya sesaat. Ini soal long term style dan menunjukkan siapa lo sebenarnya. Di balik harga yang nggak murah, lo bakal dapet kualitas, detail, dan kepercayaan diri yang beda level. Jadi kalau lo pengen invest di item fashion yang timeless, Montblanc jelas layak dilirik.

Selasa, 20 Mei 2025

Givenchy Brand Fashion Elegan yang Tetap Ngehits dari Paris ke Seluruh Dunia

Lo pasti udah gak asing lagi sama nama Givenchy. Meskipun ejaannya agak tricky (dibacanya “Zhee-von-shee”, bro!), brand ini udah jadi langganan banyak selebriti dunia dari dulu sampai sekarang. Dari runway Paris sampai red carpet Hollywood, nama Givenchy selalu muncul dengan gaya mewah, edgy, dan sophisticated.

Tapi, sebenernya apa sih yang bikin Givenchy bisa jadi sebesar sekarang? Apa rahasia di balik desain-desainnya yang selalu tampil classy tapi juga berani? Dan kenapa brand ini jadi favorit banyak selebriti papan atas? Yuk, kita bongkar abis dalam artikel ini!


Awal Mula Givenchy: Dari Paris ke Dunia

Cerita Givenchy dimulai tahun 1952, didirikan oleh desainer muda asal Prancis, Hubert de Givenchy. Waktu itu, dia baru umur 25 tahun, tapi udah nekat buka maison haute couture sendiri. Gak nyangka, langkah nekat itu jadi tonggak awal dari sebuah brand fashion legendaris.

Salah satu momen penting dalam sejarah Givenchy adalah ketika Hubert de Givenchy ketemu sama aktris ikonik Audrey Hepburn. Mereka kerja bareng di film Sabrina (1954), dan sejak itu Hepburn jadi semacam muse-nya Givenchy. Bahkan, dress hitam ikonik di film Breakfast at Tiffany’s juga buatan Givenchy, bro!


Style Givenchy: Minimalis Tapi Berani, Elegan Tapi Nendang

Givenchy itu punya gaya yang unik—nggabungin elemen klasik ala Prancis sama sentuhan modern dan edgy. Jadi lo bisa lihat koleksi mereka selalu tampil anggun, tapi tetep punya aura bold dan misterius.

Ciri khas style Givenchy:

  • Siluet clean dan tegas
    Potongan bajunya rapi, gak banyak print norak. Tapi justru dari simplicity itu muncul keanggunannya.

  • Warna monokrom dan gelap
    Hitam, putih, abu-abu jadi andalan. Tapi kadang ada juga warna mencolok kayak merah atau gold yang dipake buat aksen.

  • Sentuhan streetwear & gothic modern
    Apalagi setelah era Riccardo Tisci (2005–2017), Givenchy makin dekat ke dunia streetwear. Hoodie, sneakers, dan jaket bomber jadi bagian dari identitas barunya.


Givenchy Gak Cuma Buat Cewek, Bro!

Meskipun awalnya dikenal lewat couture dan gaun-gaun elegan buat cewek, Givenchy juga punya koleksi pria yang gak kalah keren. Mulai dari jas tailored yang sleek, sampai hoodie oversized dan sneakers hypebeast-friendly.

Beberapa artis pria yang doyan Givenchy antara lain:

  • Kanye West
    Sering banget keliatan pakai hoodie dan t-shirt Givenchy pas zaman Riccardo Tisci.

  • Jay-Z
    Bahkan pernah tampil di konser dengan leather tee Givenchy.

  • Travis Scott
    Musisi yang satu ini doyan ngulik outfit-outfit high fashion tapi tetep nyambung sama gaya jalanan.


Era Kreatif Givenchy: Dari Hubert ke Matthew M. Williams

Seiring waktu, Givenchy gonta-ganti creative director buat terus adaptasi sama zaman. Beberapa nama besar yang pernah megang kendali desain antara lain:

  • Hubert de Givenchy (1952–1995)
    Pendiri dan sosok legendaris yang ngasih dasar kuat buat brand ini.

  • John Galliano (sempet magang), lalu Alexander McQueen (1996–2001)
    Gaya mereka lebih dramatis dan eksperimental.

  • Riccardo Tisci (2005–2017)
    Ini dia yang bikin Givenchy jadi idola anak-anak streetwear. Gothic, bold, dan banyak main di tone gelap.

  • Clare Waight Keller (2017–2020)
    Pertama kali Givenchy dipimpin cewek, dan dia yang bikin gaun pernikahan Meghan Markle!

  • Matthew M. Williams (2020–2023)
    Pendiri brand 1017 ALYX 9SM ini bawa nuansa industrial dan techwear ke Givenchy. Lebih banyak eksperimen dengan buckle, hardware, dan street aesthetics.


Produk-Produk Givenchy yang Ikonik

1. Little Black Dress (Audrey Hepburn Edition)

Walaupun simple, gaun ini jadi simbol fashion elegan sepanjang masa. Sampai sekarang masih banyak yang nyari replikanya.

2. Antigona Bag

Tas ini udah jadi semacam "holy grail"-nya cewek-cewek pecinta fashion. Bentuknya structured, elegan, dan cocok buat semua occasion.

3. Givenchy Shark Lock Boots

Sepatu bot edgy yang punya kunci di bagian atasnya. Jadi fashion statement banget!

4. Rottweiler T-Shirt

T-shirt dengan gambar anjing rottweiler galak ini jadi ikon streetwear Givenchy era Tisci. Hype banget!

5. Sneakers Urban Street

Simple tapi classy, cocok buat lo yang suka gaya minimalis tapi pengen tetep fashion-forward.


Parfum Givenchy: Wangi yang Gak Kaleng-Kaleng

Selain fashion, Givenchy juga terkenal banget dengan lini parfumnya. Beberapa yang wajib lo tau:

  • Gentleman Givenchy
    Wangi buat cowok yang maskulin tapi gak norak. Elegan dan kuat.

  • L’Interdit
    Parfum cewek yang wanginya floral tapi misterius. Asli, bikin nagih.

  • Irresistible Givenchy
    Buat lo yang suka parfum dengan vibe cheerful dan feminin, ini cocok banget.


Givenchy di Indonesia: Bisa Beli di Mana?

Buat lo yang naksir sama produk Givenchy, sekarang udah makin gampang nyarinya. Di Indonesia, brand ini dijual di beberapa high-end department store seperti:

  • Galeries Lafayette

  • Glow Plaza Indonesia

  • Seibu

  • Online store seperti Farfetch, SSENSE, atau Zalora Premium

Tapi ya gitu deh, harga produk Givenchy termasuk ke kategori luxury. Lo harus siap-siap rogoh kocek agak dalam, tapi dijamin puas dengan kualitas dan prestige-nya.


Gaya Mix & Match Pakai Givenchy

Lo bisa tampil stylish dengan Givenchy tanpa harus full head-to-toe. Coba mix beberapa item high fashion mereka dengan basic wardrobe lo:

  • Givenchy hoodie + ripped jeans + sneakers putih
    Street look yang effortless tapi tetep branded.

  • T-shirt Rottweiler + blazer hitam + celana chinos
    Gabungan street dan smart casual yang cocok buat nongkrong fancy.

  • Antigona bag + dress midi + heels nude
    Buat cewek yang mau tampil elegan tanpa banyak drama.


Givenchy Itu Fashion Statement yang Gak Pernah Mati

Mau lo fashion enthusiast, pecinta luxury, atau anak hypebeast, Givenchy selalu punya tempat di hati para fashionista. Brand ini punya sejarah panjang, gaya khas yang kuat, dan selalu sukses adaptasi dengan zaman.

Lo bisa tampil edgy, minimalis, elegan, atau bahkan all-out dramatis bareng Givenchy. Dan satu hal yang pasti, pake Givenchy tuh bukan cuma soal baju, tapi soal attitude dan confidence yang lo bawa.

Jadi, kalau lo lagi pengen invest di fashion item yang bener-bener ngasih impact, Givenchy adalah pilihan yang susah buat lo tolak.

Game WWG di Bursa777

Intermezzo

Travel

Teknologi