Fashion Week Insider | Update Dunia Mode

Berita Utama

Peristiwa

Showbiz

Game Gacor di Bursa777

Foto

Video

Selasa, 20 Mei 2025

Givenchy Brand Fashion Elegan yang Tetap Ngehits dari Paris ke Seluruh Dunia

Lo pasti udah gak asing lagi sama nama Givenchy. Meskipun ejaannya agak tricky (dibacanya “Zhee-von-shee”, bro!), brand ini udah jadi langganan banyak selebriti dunia dari dulu sampai sekarang. Dari runway Paris sampai red carpet Hollywood, nama Givenchy selalu muncul dengan gaya mewah, edgy, dan sophisticated.

Tapi, sebenernya apa sih yang bikin Givenchy bisa jadi sebesar sekarang? Apa rahasia di balik desain-desainnya yang selalu tampil classy tapi juga berani? Dan kenapa brand ini jadi favorit banyak selebriti papan atas? Yuk, kita bongkar abis dalam artikel ini!


Awal Mula Givenchy: Dari Paris ke Dunia

Cerita Givenchy dimulai tahun 1952, didirikan oleh desainer muda asal Prancis, Hubert de Givenchy. Waktu itu, dia baru umur 25 tahun, tapi udah nekat buka maison haute couture sendiri. Gak nyangka, langkah nekat itu jadi tonggak awal dari sebuah brand fashion legendaris.

Salah satu momen penting dalam sejarah Givenchy adalah ketika Hubert de Givenchy ketemu sama aktris ikonik Audrey Hepburn. Mereka kerja bareng di film Sabrina (1954), dan sejak itu Hepburn jadi semacam muse-nya Givenchy. Bahkan, dress hitam ikonik di film Breakfast at Tiffany’s juga buatan Givenchy, bro!


Style Givenchy: Minimalis Tapi Berani, Elegan Tapi Nendang

Givenchy itu punya gaya yang unik—nggabungin elemen klasik ala Prancis sama sentuhan modern dan edgy. Jadi lo bisa lihat koleksi mereka selalu tampil anggun, tapi tetep punya aura bold dan misterius.

Ciri khas style Givenchy:

  • Siluet clean dan tegas
    Potongan bajunya rapi, gak banyak print norak. Tapi justru dari simplicity itu muncul keanggunannya.

  • Warna monokrom dan gelap
    Hitam, putih, abu-abu jadi andalan. Tapi kadang ada juga warna mencolok kayak merah atau gold yang dipake buat aksen.

  • Sentuhan streetwear & gothic modern
    Apalagi setelah era Riccardo Tisci (2005–2017), Givenchy makin dekat ke dunia streetwear. Hoodie, sneakers, dan jaket bomber jadi bagian dari identitas barunya.


Givenchy Gak Cuma Buat Cewek, Bro!

Meskipun awalnya dikenal lewat couture dan gaun-gaun elegan buat cewek, Givenchy juga punya koleksi pria yang gak kalah keren. Mulai dari jas tailored yang sleek, sampai hoodie oversized dan sneakers hypebeast-friendly.

Beberapa artis pria yang doyan Givenchy antara lain:

  • Kanye West
    Sering banget keliatan pakai hoodie dan t-shirt Givenchy pas zaman Riccardo Tisci.

  • Jay-Z
    Bahkan pernah tampil di konser dengan leather tee Givenchy.

  • Travis Scott
    Musisi yang satu ini doyan ngulik outfit-outfit high fashion tapi tetep nyambung sama gaya jalanan.


Era Kreatif Givenchy: Dari Hubert ke Matthew M. Williams

Seiring waktu, Givenchy gonta-ganti creative director buat terus adaptasi sama zaman. Beberapa nama besar yang pernah megang kendali desain antara lain:

  • Hubert de Givenchy (1952–1995)
    Pendiri dan sosok legendaris yang ngasih dasar kuat buat brand ini.

  • John Galliano (sempet magang), lalu Alexander McQueen (1996–2001)
    Gaya mereka lebih dramatis dan eksperimental.

  • Riccardo Tisci (2005–2017)
    Ini dia yang bikin Givenchy jadi idola anak-anak streetwear. Gothic, bold, dan banyak main di tone gelap.

  • Clare Waight Keller (2017–2020)
    Pertama kali Givenchy dipimpin cewek, dan dia yang bikin gaun pernikahan Meghan Markle!

  • Matthew M. Williams (2020–2023)
    Pendiri brand 1017 ALYX 9SM ini bawa nuansa industrial dan techwear ke Givenchy. Lebih banyak eksperimen dengan buckle, hardware, dan street aesthetics.


Produk-Produk Givenchy yang Ikonik

1. Little Black Dress (Audrey Hepburn Edition)

Walaupun simple, gaun ini jadi simbol fashion elegan sepanjang masa. Sampai sekarang masih banyak yang nyari replikanya.

2. Antigona Bag

Tas ini udah jadi semacam "holy grail"-nya cewek-cewek pecinta fashion. Bentuknya structured, elegan, dan cocok buat semua occasion.

3. Givenchy Shark Lock Boots

Sepatu bot edgy yang punya kunci di bagian atasnya. Jadi fashion statement banget!

4. Rottweiler T-Shirt

T-shirt dengan gambar anjing rottweiler galak ini jadi ikon streetwear Givenchy era Tisci. Hype banget!

5. Sneakers Urban Street

Simple tapi classy, cocok buat lo yang suka gaya minimalis tapi pengen tetep fashion-forward.


Parfum Givenchy: Wangi yang Gak Kaleng-Kaleng

Selain fashion, Givenchy juga terkenal banget dengan lini parfumnya. Beberapa yang wajib lo tau:

  • Gentleman Givenchy
    Wangi buat cowok yang maskulin tapi gak norak. Elegan dan kuat.

  • L’Interdit
    Parfum cewek yang wanginya floral tapi misterius. Asli, bikin nagih.

  • Irresistible Givenchy
    Buat lo yang suka parfum dengan vibe cheerful dan feminin, ini cocok banget.


Givenchy di Indonesia: Bisa Beli di Mana?

Buat lo yang naksir sama produk Givenchy, sekarang udah makin gampang nyarinya. Di Indonesia, brand ini dijual di beberapa high-end department store seperti:

  • Galeries Lafayette

  • Glow Plaza Indonesia

  • Seibu

  • Online store seperti Farfetch, SSENSE, atau Zalora Premium

Tapi ya gitu deh, harga produk Givenchy termasuk ke kategori luxury. Lo harus siap-siap rogoh kocek agak dalam, tapi dijamin puas dengan kualitas dan prestige-nya.


Gaya Mix & Match Pakai Givenchy

Lo bisa tampil stylish dengan Givenchy tanpa harus full head-to-toe. Coba mix beberapa item high fashion mereka dengan basic wardrobe lo:

  • Givenchy hoodie + ripped jeans + sneakers putih
    Street look yang effortless tapi tetep branded.

  • T-shirt Rottweiler + blazer hitam + celana chinos
    Gabungan street dan smart casual yang cocok buat nongkrong fancy.

  • Antigona bag + dress midi + heels nude
    Buat cewek yang mau tampil elegan tanpa banyak drama.


Givenchy Itu Fashion Statement yang Gak Pernah Mati

Mau lo fashion enthusiast, pecinta luxury, atau anak hypebeast, Givenchy selalu punya tempat di hati para fashionista. Brand ini punya sejarah panjang, gaya khas yang kuat, dan selalu sukses adaptasi dengan zaman.

Lo bisa tampil edgy, minimalis, elegan, atau bahkan all-out dramatis bareng Givenchy. Dan satu hal yang pasti, pake Givenchy tuh bukan cuma soal baju, tapi soal attitude dan confidence yang lo bawa.

Jadi, kalau lo lagi pengen invest di fashion item yang bener-bener ngasih impact, Givenchy adalah pilihan yang susah buat lo tolak.

Senin, 19 Mei 2025

Kenzo Brand Fashion Jepang yang Bikin Dunia Takluk Sama Gaya Berani dan Motif Cetar

Lo pernah nggak, liat baju dengan motif harimau menyala, warna-warna ngejreng, tapi tetap kelihatan classy dan keren? Nah, kemungkinan besar itu adalah karya dari Kenzo. Brand satu ini emang punya ciri khas yang nggak bisa lo temuin di tempat lain: berani, warna-warni, dan super unik.

Dari awalnya cuma butik kecil di Paris, sekarang Kenzo udah jadi nama besar di dunia fashion internasional, nempelin identitas Asia yang strong di tengah dominasi fashion barat. Tapi, apa sih sebenarnya yang bikin Kenzo itu beda? Kenapa brand ini punya fanbase loyal, dari seleb Hollywood sampai anak nongkrong di kafe Senopati?

Tenang, di artikel ini gue bakal ngebedah siapa itu Kenzo, sejarahnya, gayanya, sampai alasan kenapa lo mesti ngelirik brand yang satu ini. Siap? Gaskeun!


Awal Mula Kenzo: Dari Jepang ke Paris, Bawa Gaya yang Nggak Biasa

Jadi ceritanya, Kenzo Takada adalah cowok Jepang yang berani keluar dari zona nyaman. Lahir di tahun 1939 di Himeji, Jepang, Kenzo udah tertarik sama dunia mode sejak kecil. Dia belajar fashion di Tokyo, dan tahun 1960-an, nekat pindah ke Paris—padahal waktu itu, dunia mode masih didominasi desainer Eropa.

Tapi ya itu, karena kenekatannya dan visi uniknya, Kenzo berhasil buka butik pertama di Paris tahun 1970 dengan nama "Jungle Jap". Butiknya ini dekorasinya rame banget, baju-bajunya penuh motif flora dan fauna, pokoknya beda banget dari gaya Prancis yang saat itu cenderung klasik dan elegan.

Karena gaya uniknya, nama Kenzo langsung naik daun. Tahun demi tahun, brand ini makin berkembang. Dari koleksi wanita, cowok, anak-anak, parfum, sampai aksesoris, Kenzo menjelma jadi simbol gaya global yang fun dan anti-boring.


Gaya Khas Kenzo: Nggak Takut Main Warna, Motif, dan Budaya

Kenzo itu bukan brand buat lo yang suka “main aman”. Kalau lo tipe yang baju harus hitam-putih netral terus, mungkin awalnya lo bakal bingung sama gayanya. Tapi justru di sinilah keunikan Kenzo:

1. Motif Flora & Fauna

Kenzo suka banget mainin motif bunga, hewan, hutan, dan elemen alam. Tapi jangan bayangin kayak batik jadul—ini motif yang dimodernisasi dan ditabrakin sama warna-warna neon, pastel, atau bahkan neon plus pastel!

2. Asian Heritage, Western Cut

Meskipun lahir dan besar di Jepang, Kenzo Takada punya sentuhan desain yang menggabungkan gaya kimono dan budaya timur, tapi dipotong dengan gaya busana Eropa. Hasilnya? Fresh banget.

3. Eksplorasi Siluet

Kenzo suka bereksperimen dengan bentuk. Kadang loose fit, kadang layer-nya banyak, kadang malah ngeluarin hoodie dengan siluet mirip jubah samurai modern. Out of the box banget.

4. Logo Ikonik

Lo pasti tahu logo kepala harimau yang sering nongol di sweatshirt atau tas Kenzo. Itu bukan cuma branding, tapi simbol kekuatan, keberanian, dan keunikan.


Kenzo di Era Modern: Beda Kepala, Tetap Gila Gaya

Sejak Kenzo Takada pensiun tahun 1999, posisi creative director terus ganti-ganti. Tapi yang paling bikin brand ini naik lagi ke permukaan adalah duet Humberto Leon dan Carol Lim, yang gabung sejak 2011 sampai 2019.

Duet ini sukses bikin Kenzo jadi hype banget di kalangan anak muda. Mereka bawa pendekatan streetwear dan kolaborasi edgy, salah satunya bareng H&M, yang langsung sold out dalam hitungan menit!

Setelah mereka, sempat digantikan Felipe Oliveira Baptista. Tapi yang sekarang rame banget adalah creative director Nigo, yang sebelumnya terkenal sebagai pendiri A Bathing Ape (BAPE). Yes bro, Kenzo sekarang makin kental nuansa streetwear Jepangnya!


Koleksi Kenzo yang Bikin Ngiler

Banyak banget koleksi Kenzo yang layak masuk wishlist, tapi ini dia beberapa item ikonik yang selalu dicari:

1. Kenzo Tiger Sweatshirt

Ini bener-bener udah jadi item wajib. Logo kepala harimaunya keren banget, warnanya macam-macam, dan cocok dipake santai atau semi-formal.

2. Kenzo Kampus Bag

Backpack ini cocok buat lo yang aktif. Desainnya clean tapi tetap stylish, dan tentunya bawa identitas Kenzo banget.

3. Kenzo Sneakers

Sepatu-sepatu dari Kenzo tuh nggak kalah keren dari brand high-end lain. Warna-warni, berani, dan tetap nyaman buat jalan seharian.

4. Kenzo Jackets

Mulai dari varsity, bomber, sampai parka dengan print cetar, Kenzo punya semua. Cocok buat lo yang pengen outfit standout tapi tetap wearable.


Siapa Sih yang Sering Pakai Kenzo?

Brand ini banyak banget dipake seleb dan tokoh fashion dunia. Mulai dari musisi, aktor, sampai influencer fashion. Beberapa nama yang kelihatan sering pakai Kenzo:

  • BTS – Khususnya pas era koleksi Nigo, mereka sempat pakai Kenzo di beberapa pemotretan.

  • Jay-Z dan Beyoncé – Sering ketahuan pakai Kenzo Tiger Sweatshirt.

  • Rihanna – Fashion icon sejuta umat ini juga pernah pakai beberapa item bold dari Kenzo.

  • Pharrell Williams – Temen deket Nigo, jadi nggak heran kalo dia sering banget support Kenzo.


Kenzo di Indonesia: Ada Nggak, sih?

Ada, bro! Kenzo udah punya beberapa stockist dan counter resmi di Indonesia, terutama di department store high-end kayak Galeries Lafayette, Plaza Indonesia, atau lo juga bisa dapet online lewat:

  • Farfetch

  • SSENSE

  • Net-a-Porter

  • Kenzo.com (International shipping)

Cuma ya gitu, harganya masih di kelas high fashion. Tapi dibanding brand luxury lain, Kenzo masih cukup “masuk akal” untuk kualitas dan desain seunik itu.


Kenzo Itu Buat Siapa?

Kalau lo:

  • Suka tampil beda

  • Pengen explore fashion yang lebih colorful dan berani

  • Nggak takut jadi pusat perhatian

  • Pengen support brand dengan DNA Asia

...maka Kenzo bisa banget jadi pilihan utama.

Tapi kalau lo masih belum siap pakai warna neon plus motif harimau pas nongkrong di warkop, nggak masalah juga. Kenzo juga punya lini basic yang lebih kalem kok.


Kenzo dan Masa Depan Fashion

Dengan Nigo di kursi creative director, masa depan Kenzo kelihatannya makin cerah. Perpaduan antara warisan Jepang, semangat eksperimental Paris, dan influence streetwear modern bikin brand ini makin relevan buat generasi sekarang.

Dan yang paling penting: Kenzo ngajarin kita buat nggak takut eksplorasi gaya. Dunia fashion itu luas, dan kadang lo butuh warna-warni dan cetar-cetar dikit buat nambah warna hidup.


Kenzo, Fashion Bukan Buat Ngebosenin

Kenzo bukan cuma soal baju, tapi tentang cara lo nunjukin identitas. Lewat motif liar, warna nggak biasa, dan bentuk yang anti-mainstream, brand ini ngajak kita buat bilang “gue beda, dan gue bangga”.

Kalau lo lagi cari inspirasi gaya yang segar, playful, dan tetep berkelas—Kenzo bisa jadi jawaban.

Minggu, 18 Mei 2025

IZOD Brand Polo Klasik yang Nggak Pernah Kehilangan Gaya

Kalau kita ngomongin fashion pria, terutama yang berhubungan sama polo shirt, nama IZOD itu udah kayak “hidden gem” yang sering dilupain tapi sebenernya punya tempat istimewa di dunia fashion. Mungkin buat sebagian orang, IZOD itu kayak brand “bapak-bapak”—tapi tunggu dulu, karena kalau lo ngulik sejarahnya dan gaya yang ditawarin, lo bakal tahu kalau IZOD tuh sebenernya keren banget dan punya gaya timeless yang bisa dipake siapa aja.

Jadi di artikel ini, kita bakal bahas tuntas soal IZOD, dari sejarah, koleksi, style-nya, sampai kenapa brand ini cocok banget buat lo yang pengen tampil santai tapi tetap classy.


Sejarah Singkat IZOD: Bukan Pemain Baru, Bro!

IZOD itu lahir di Inggris, tapi berkembang besar di Amerika Serikat. Brand ini awalnya adalah bagian dari perusahaan besar Vin Draddy, yang beli lisensi nama “Izod of London” buat dijadiin label fashion. Tapi boom-nya baru terasa waktu IZOD kolaborasi sama Lacoste di era 1950-an—yup, kolaborasi ini bikin polo shirt jadi booming banget di Amerika.

Bisa dibilang, IZOD x Lacoste itu dulu semacam “cikal bakal” dari preppy fashion di kalangan cowok-cowok kampus Amerika. Pokoknya, kalau lo ngeliat film atau foto anak kampus Amerika era 70-80an pakai polo shirt, kemungkinan besar itu IZOD.


Ciri Khas Gaya IZOD: Klasik, Rapi, Tapi Tetep Casual

Salah satu kekuatan terbesar dari IZOD adalah kemampuannya ngegabungin gaya preppy yang rapi dengan nuansa casual yang santai. Jadi cocok banget buat lo yang pengen tampil sopan tapi nggak terkesan terlalu formal.

Ciri-ciri khas gaya IZOD:

  • Polo shirt berkerah lembut

  • Warna netral atau pastel (kadang ada juga warna-warna bold buat yang suka tampil beda)

  • Logo ikonik berbentuk buaya (waktu masih bareng Lacoste), sekarang udah punya branding sendiri

  • Potongan fit tapi tetap nyaman

  • Cocok dipaduin sama celana chino, jeans, bahkan celana pendek!


IZOD di Era Modern: Masih Relevan Nggak?

Jawabannya: Masih banget!

Meski IZOD sempat ngalamin pasang surut, sekarang brand ini udah makin aktif lagi, apalagi sejak jadi bagian dari Authentic Brands Group—perusahaan yang juga punya brand-brand beken kayak Nautica, Aéropostale, sampai Reebok. IZOD sekarang makin fleksibel dan banyak berevolusi ngikutin selera pasar, tapi tetap jaga ciri khas klasik mereka.

Mereka juga makin aktif ngeluarin koleksi yang cocok buat gaya hidup modern. Mulai dari:

  • IZOD Advantage Performance Polo: Polo shirt yang breathable, stretchable, dan anti kusut—cocok buat lo yang aktif tapi tetap pengen rapi.

  • Celana chino slim fit: Buat lo yang suka gaya clean dan minimalis.

  • Jaket casual & windbreaker: Nggak terlalu ribet, tapi punya desain maskulin yang cakep.


Polo IZOD vs Polo Lainnya: Kenapa Harus Coba?

Lo mungkin mikir, “Ngapain beli IZOD, kan ada Uniqlo, H&M, atau Lacoste sekalian?”

Nah, ini dia alasannya:

  1. Kualitas oke dengan harga lebih terjangkau
    IZOD punya kualitas bahan yang awet dan nyaman. Bahkan banyak orang bilang, polo IZOD bisa tahan bertahun-tahun asal dirawat dengan baik.

  2. Gaya yang anti ribet
    Cocok buat semua umur, dari anak kampus sampe bapak muda. Lo tinggal padupadankan aja, dan boom—langsung tampil keren.

  3. Nggak terlalu pasaran
    Kalau lo bosen pake polo yang itu-itu aja, IZOD bisa jadi pilihan alternatif yang nggak kalah keren tapi lebih “low-key”.


IZOD dan Preppy Style: Jodoh Sejati

Buat lo yang suka gaya preppy, IZOD itu udah kayak pasangan hidup. Gaya preppy sendiri identik dengan tampilan rapi, klasik, dan berkelas—mirip-mirip anak kampus Ivy League di Amerika.

Padu padan yang bisa lo coba:

  • Polo IZOD + celana chino krem + sepatu loafers = gaya semi-formal kece

  • Polo IZOD + jeans slim fit + sneakers putih = look kasual buat ngedate atau nongkrong

  • Polo IZOD + celana pendek navy + boat shoes = summer vibes ala anak beach club

Intinya, IZOD itu versatile banget buat dipakai di berbagai kesempatan—mau nongkrong, kerja santai, sampai acara semi-formal pun bisa.


IZOD Buat Cewek? Bisa Banget!

Meskipun lebih dikenal di fashion pria, IZOD juga punya koleksi unisex dan women’s collection. Jadi buat cewek-cewek yang suka tampil sporty atau boyish tapi tetap rapi, IZOD juga bisa jadi pilihan yang oke.

Gaya yang bisa lo coba:

  • Oversized polo shirt IZOD buat gaya retro 90-an

  • Polo ketat + rok mini buat look preppy ala Taylor Swift zaman dulu

  • Polo IZOD warna cerah + boyfriend jeans buat gaya santai nan chic


Beli IZOD Dimana?

Kalau di Indonesia belum banyak store resminya, tapi lo bisa nemuin IZOD di:

  • Marketplace besar kayak Tokopedia, Shopee, Lazada

  • Toko-toko branded import (online & offline)

  • Retailer luar negeri kayak Amazon, Macy’s, atau Kohl’s (bisa pakai jasa titip juga)

Harga IZOD relatif bersahabat, biasanya mulai dari Rp300ribuan sampai Rp900ribuan untuk polo shirt original. Worth it banget buat kualitas dan desain yang lo dapetin.


IZOD Itu Fashion Klasik yang Masih Layak Masuk Lemari Lo

Di tengah dunia fashion yang makin rame dan penuh eksperimen, IZOD tetap jadi pilihan buat lo yang suka gaya klasik, rapi, dan nggak ribet. Brand ini cocok buat lo yang pengen tampil dewasa, clean, tapi tetap santai.

Nggak harus selalu hype dan flashy buat terlihat keren—kadang, yang klasik dan low-key justru yang paling elegan. Dan IZOD itu bukti nyatanya.

Jadi, kalau lo belum pernah nyoba IZOD, saatnya lo kasih kesempatan. Karena once lo ngerasain bahan dan potongannya, bisa-bisa malah jadi staple item favorit lo!

Sabtu, 17 Mei 2025

Denver Fashion Week Fashion Show-nya Anak Pegunungan yang Gaya Abis!

Kalau ngomongin fashion week, yang langsung keinget pasti kota-kota kayak Paris, Milan, New York, atau London, kan? Tapi tunggu dulu... ada satu lagi yang nggak boleh kelewatan: Denver Fashion Week! Yep, lo nggak salah baca. Kota di kaki Pegunungan Rocky ini ternyata punya panggung fashion yang makin kece tiap tahunnya. Bukan cuma gaya jalanan atau high fashion doang, tapi juga ngangkat lokalitas, sustainability, dan keberagaman.

Siapa sangka kota yang dikenal buat snowboarding dan hiking ini bisa jadi rumah buat salah satu fashion week paling underrated tapi juga paling seru di Amerika Serikat?


Kenalan Dulu: Apa Sih Denver Fashion Week Itu?

Denver Fashion Week (alias DFW) adalah event fashion tahunan yang jadi ajang pamer koleksi dari para desainer lokal, nasional, bahkan internasional. Dikelola oleh 303 Magazine, event ini udah berlangsung sejak awal 2000-an dan tiap tahunnya makin ramai, makin nendang, dan makin keliatan kalau Denver itu bukan kota yang cuma jago di outdoor activity aja.

DFW biasanya diadain dua kali setahun—musim semi (spring) dan musim gugur (fall). Di situ lo bakal lihat peragaan busana dari berbagai genre: streetwear, couture, bridal, avant-garde, sampe fashion anak-anak dan sustainable wear. Pokoknya, semua dapet panggung!


Yang Bikin DFW Beda dari Fashion Week Lain

Lo mungkin mikir, "Ah paling fashion show lagi-lagi sama aja." Tapi Denver Fashion Week punya vibe yang beda, bro! Nih, beberapa alasan kenapa DFW tuh layak dapet sorotan lebih:

1. Kental sama Nuansa Lokal

Denver tuh kota yang punya identitas kuat: alam, budaya barat, cowboys modern, plus komunitas kreatif yang solid. Nah, semua itu nyelip di koleksi-koleksi fashion yang tampil. Banyak desainer lokal ngambil inspirasi dari lanskap pegunungan, seni asli Amerika, sampe musik country modern.

2. Manggung Buat Talenta Baru

Kalau lo desainer muda dan pengen dapet spotlight, DFW itu tempatnya. Mereka bener-bener ngasih tempat buat kreator-kreator baru buat tampil. Banyak banget desainer independen yang awalnya debut di DFW, terus akhirnya bisa go national bahkan international.

3. Nggak Sekadar Fashion Show

DFW tuh lebih dari sekadar fashion show. Ada workshop, diskusi soal fashion berkelanjutan, makeup showcase, sampe market place buat support brand lokal. Jadi lo bisa nonton, belajar, belanja, dan networking—all in one event.

4. Fashion yang Inklusif

Nggak ada tuh stereotip model harus tinggi, langsing, dan putih. DFW punya misi inklusif, jadi lo bakal lihat model dari berbagai ras, ukuran badan, gender, bahkan usia. Semua dapet panggung yang layak.


Venue yang Estetik Abis

Biasanya, Denver Fashion Week digelar di tempat-tempat ikonik dan artsy kayak:

  • McNichols Civic Center Building
    Gedung bersejarah dengan vibe modern minimalis.

  • Forney Museum of Transportation
    Bayangin fashion show dengan latar mobil-mobil vintage dan kereta tua? Estetiknya dapet banget.

  • Seawell Ballroom at the Denver Performing Arts Complex
    Venue yang luas, lighting keren, dan cocok buat fashion show yang mewah.


Brand dan Desainer yang Pernah Tampil

Denver Fashion Week udah jadi panggung buat banyak desainer kece, mulai dari yang udah punya nama sampe yang baru merintis. Beberapa nama yang sering tampil:

  • KetiVani
    Desainer lokal Denver yang spesialis di couture dan bridal dress.

  • INHERENT Clothier
    Brand lokal yang ngegabungin fashion pria klasik dengan campaign kesehatan mental. Keren, kan?

  • Elise Truow x Topping Designs
    Kolaborasi musisi dan desainer ini bikin gempar DFW tahun lalu dengan koleksi yang nyambung banget sama musik live yang mereka bawain.


DFW dan Gaya Streetwear

Nggak semua fashion show harus super glamor. Di DFW, streetwear punya panggung sendiri. Dari hoodie, oversized jacket, jogger, sampe aksesoris edgy ala punk dan grunge, semua tampil gaya. Lo bakal lihat banyak inspirasi gaya jalanan yang gampang banget ditiru buat OOTD harian.

Streetwear di Denver biasanya punya sentuhan lokal, misalnya motif tribal, logo custom lokal, atau pesan sosial di kaos. Ini bukan cuma fashion buat gaya-gayaan, tapi juga bentuk ekspresi diri.


Sustainability is Key

Satu hal yang makin ditekankan di DFW adalah mode berkelanjutan alias sustainable fashion. Banyak desainer dan brand lokal yang mulai concern sama lingkungan, dan mereka bikin koleksi dari bahan-bahan daur ulang, bahan organik, atau bahkan bikin sistem produksi on-demand supaya nggak nyisain limbah.

DFW juga sering ngadain sesi khusus buat diskusi seputar ethical fashion, slow fashion, dan tantangan industri fashion masa kini. Edukatif banget!


Gimana Cara Ikutan Denver Fashion Week?

Kalau lo kepo banget dan pengen ngerasain atmosfernya langsung, tenang... DFW itu terbuka buat umum! Tiket bisa lo beli lewat situs resminya atau lewat 303 Magazine. Range tiketnya macem-macem, dari yang regular sampe VIP experience lengkap sama backstage access.

Buat lo yang pengen tampil atau kerja di balik layar (jadi model, makeup artist, fotografer, atau volunteer), biasanya mereka buka pendaftaran beberapa bulan sebelum event. Follow aja akun IG mereka biar nggak ketinggalan info.


Buat yang Nggak Bisa Datang, Tetap Bisa Ikutan Gaya!

Tenang, meskipun lo nggak bisa datang langsung ke Denver, lo tetep bisa nikmatin vibes-nya lewat:

  • Live streaming dan video recap di YouTube atau media lokal.

  • Follow hashtag #DenverFashionWeek atau #DFW di Instagram, TikTok, dan Twitter.

  • Beli produk brand lokal Denver yang sering tampil di DFW lewat online store mereka.


Denver Fashion Week Itu Hidden Gem Dunia Fashion

Jadi, kalau lo bosen sama fashion week yang itu-itu aja, Denver Fashion Week bisa jadi angin segar. Di sini, fashion ketemu kreativitas lokal, keberagaman, dan kesadaran lingkungan. Lo nggak cuma diajak buat "lihat baju bagus", tapi juga buat mikir: fashion tuh bisa jadi alat komunikasi, media seni, bahkan cara buat bikin dunia lebih baik.

Denver mungkin bukan pusat fashion dunia, tapi DFW ngebuktiin kalau style dan substance bisa tumbuh di mana aja—bahkan di kaki gunung!

Jumat, 16 Mei 2025

SWAIA Native Fashion Week Ketika Budaya Bertemu Runway!

Kalau lo pikir fashion week cuma urusan Paris, Milan, atau New York, lo perlu update mindset. Ada satu event kece yang nggak cuma soal fashion, tapi juga budaya, identitas, dan perjuangan komunitas adat — namanya SWAIA Native Fashion Week. Acara ini digelar tiap tahun di Santa Fe, New Mexico, dan tahun 2025 ini makin pecah dari sebelumnya!


Apa Sih SWAIA Native Fashion Week Itu?

SWAIA (Southwestern Association for Indian Arts) Native Fashion Week itu kayak perayaan gede-gedean buat para desainer dari suku asli Amerika dan Kanada. Tapi jangan salah, ini bukan fashion show biasa. Ini tuh movement. Platform. Panggung buat nunjukin bahwa kreativitas dan budaya adat itu bukan cuma hidup, tapi juga keren banget!

Acara ini ngasih spotlight buat para Native fashion designer, dan bukan cuma sekadar "liat-liat baju". Lo bisa nemuin pop-up market, talkshow, panel diskusi, sampai networking bareng desainer yang udah keren-keren dari sananya. Seru? Banget!


Fashion Tapi Berbudaya

Di SWAIA, yang ditampilin di runway itu nggak asal-asalan. Bukan sekadar gaya atau tren, tapi penuh makna. Banyak outfit yang punya cerita: tentang tanah leluhur, tentang ritual, tentang hubungan spiritual sama alam, bahkan tentang perjuangan komunitas adat zaman now.

Setiap baju bisa jadi bentuk perlawanan, perayaan, atau penghormatan terhadap leluhur. Bayangin, lo nonton fashion show tapi juga dapet pelajaran sejarah dan budaya. Paket lengkap!


Desainer-Desainer Keren yang Tampil

Tahun 2025, panggung SWAIA penuh dengan nama-nama kece yang wajib lo tau:

  • Yolanda Skelton dari Gitxsan Nation bawa desain yang bikin mata lo melek: detail 3D, warna bumi, dan vibe alam yang kuat banget. Label-nya, Sugiit Lukxs Designs, udah kayak simbol keren + budaya.

  • Sage Mountain Flower tampil dengan koleksi Taandi’. Ini bukan cuma fashion, tapi refleksi pergantian musim dalam konteks spiritual. Tenang, adem, dan penuh arti.

  • Vina Brown lewat Copper Canoe Woman, ngasih baju-baju dari bahan alami yang diwarnai pakai tanaman lokal. Ada aksen tembaga yang bikin look-nya beda abis!

  • Tierra Alysia Tapura gabungin budaya Kashia Pomo dan akar Filipina-nya lewat brand VIVIDUS. Bahan-bahannya ramah lingkungan, desainnya? High fashion banget.

  • Cheryl Fennell bawa Snowfly, label Métis yang edgy dan elegan. Salah satu gaun pengantinnya bahkan dihiasi bulu musang, tapi dibuat dengan respect tinggi terhadap budaya.

Banyak juga desainer muda yang debut dan langsung dapet spotlight karena originalitas dan pesan kuat di balik koleksinya.


Momen Emosional Bareng Deb Haaland

Salah satu momen yang bikin penonton terharu adalah ketika Deb Haaland, mantan Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat dan perempuan Native American pertama yang duduk di kabinet AS, ikut jalan di runway. Dia pake desain Patricia Michaels — desainer Native ternama. Nggak cuma ngasih dukungan, tapi juga bukti bahwa representasi itu penting banget.


Lebih dari Sekadar Runway

SWAIA Native Fashion Week bukan cuma soal "lihat baju, tepuk tangan, pulang". Acara ini jadi tempat buat ngasih edukasi tentang fashion adat, ekonomi kreatif lokal, sampai masalah representasi di industri mode global. Lo bisa dateng ke diskusi panel bareng para aktivis, desainer, dan pemimpin adat.

Ada juga pop-up market, di mana lo bisa langsung beli karya para desainer. Jadi nggak cuma cuci mata, tapi juga support langsung industri kreatif lokal!


Kolaborasi Global: USA x Kanada

Yang bikin tahun ini makin keren, SWAIA juga kolaborasi bareng Canada Native Fashion Week. Jadi makin banyak desainer dari First Nations yang tampil, dan vibes internasionalnya makin berasa. Kolaborasi ini penting banget buat ngebuka ruang kreatif lebih luas dan nyambungin komunitas adat lintas negara.


Fashion Week Tapi Ramah Lingkungan

Yang patut lo acungi jempol: hampir semua desainer di SWAIA Native Fashion Week peduli banget sama keberlanjutan. Mereka pake bahan-bahan alami, proses pewarnaan tradisional, dan produksi yang menghormati bumi. Ini bukan sekadar gaya, tapi bagian dari filosofi hidup.


Budaya, Identitas, dan Panggung yang Layak

Buat banyak orang dari komunitas adat, fashion bukan cuma ekspresi. Ini adalah identitas. Dan runway kayak SWAIA Native Fashion Week ngasih tempat yang setara buat mereka tampil, diakui, dan diapresiasi.

Bayangin aja, selama bertahun-tahun banyak budaya Native yang cuma dijadikan "inspirasi" tanpa kredit. Di sini? Mereka yang punya cerita, mereka yang punya panggung.


Event Seru Selama 5 Hari

SWAIA Native Fashion Week 2025 digelar selama lima hari, dari 7 sampai 11 Mei 2025. Ini sedikit bocoran acaranya:

  • 7 Mei: Acara pembuka dan preview VIP.

  • 8 Mei: Hari industri — diskusi, panel, networking.

  • 9 Mei: Fashion show utama di Santa Fe Community Convention Center.

  • 10 Mei: Dua kali runway show + belanja puas di pop-up market.

  • 11 Mei: Penutupan, belanja last minute, dan meet-the-designer.

Lo bisa dateng langsung, atau nonton via livestream (buat yang jauh tapi pengen tetep ngerasain auranya).


Kenapa Lo Harus Peduli?

Karena ini bukan sekadar fashion. SWAIA Native Fashion Week ngajarin kita bahwa baju bisa jadi sarana penyambung cerita, pelestarian budaya, bahkan alat perlawanan. Industri fashion sering banget pake motif adat tanpa ijin. Di sini? Budaya asli diangkat oleh orang yang bener-bener punya warisan itu.

Buat lo yang suka fashion, seni, atau sekadar tertarik sama budaya dan isu sosial, SWAIA Native Fashion Week tuh surganya inspirasi!


Bukan Sekadar Show, Tapi Perlawanan Lewat Gaya

SWAIA Native Fashion Week adalah reminder buat kita semua: bahwa fashion itu nggak cuma soal keren-kerenan, tapi bisa jadi bentuk komunikasi, bentuk perjuangan, bahkan bentuk cinta terhadap tanah dan budaya. Dengan semakin banyak spotlight buat desainer asli, kita semua bisa belajar untuk lebih menghargai — bukan cuma meniru.

Jadi, tahun depan kalau ada kesempatan, masukin SWAIA Native Fashion Week ke wishlist lo. Karena sekali lo liat, lo bakal ngerti kenapa ini bukan fashion week biasa.

Kamis, 15 Mei 2025

London Fashion Week Pesta Fashion Paling Gokil dari Negeri Ratu Elizabeth

Kalau lo ngaku suka fashion, rasanya gak mungkin belum pernah denger yang namanya London Fashion Week alias LFW. Event ini bisa dibilang surganya para pecinta gaya, tempat para desainer adu keren, dan jadi panggung utama buat tren-tren aneh tapi keren yang bakal meledak beberapa bulan ke depan.

Berlangsung dua kali setahun, London Fashion Week bukan cuma ajang pamer koleksi musim semi-musim panas atau musim gugur-musim dingin, tapi juga jadi momen di mana seluruh dunia mata tertuju ke ibu kota Inggris ini. Jadi, yuk kita bahas dari A sampai Z tentang LFW, dengan gaya santai dan tetap informatif buat lo yang pengen ngerti lebih dalam soal event fashion kelas dunia ini.


Awal Mula London Fashion Week

London Fashion Week pertama kali digelar tahun 1984. Yup, lumayan muda dibandingkan kakak-kakaknya kayak Milan atau Paris Fashion Week. Tapi meski umurnya lebih muda, LFW ini punya karakter yang beda banget.

London dikenal sebagai kota yang artsy, nyentrik, dan open-minded. Karakter itu kebawa banget ke event ini. Di sini, lo bisa lihat desainer-desainer muda penuh eksperimen, koleksi out of the box, dan vibes yang lebih rebel dibandingkan fashion week di kota lain. Pokoknya, kalo lo suka gaya yang gak biasa dan suka eksplorasi fashion anti-mainstream, London Fashion Week ini cocok banget buat lo.


Siapa yang Ngatur Semua Ini?

Yang ngatur London Fashion Week adalah British Fashion Council (BFC). Mereka yang jadi dalang di balik seluruh jadwal show, pemilihan venue, sampai siapa aja yang boleh tampil. BFC juga punya misi gede: ngangkat desainer lokal Inggris ke panggung dunia, dan ngebuktiin kalau London tuh bukan cuma soal fish & chips atau Big Ben, tapi juga kota yang super kuat di dunia mode.


Apa yang Bikin London Fashion Week Berbeda?

Setiap kota mode punya ciri khasnya sendiri. Milan lebih glam, Paris lebih elegan, New York lebih komersil, nah London itu edgy dan artsy. Banyak desainer eksperimental yang debut di sini, dan banyak juga gaya-gaya gila yang nantinya jadi mainstream berawal dari runway LFW.

Beberapa hal yang bikin London Fashion Week unik:

  • Gaya streetwear dan punk-nya kuat. Nggak heran, karena London punya sejarah panjang dengan budaya punk dan subkultur.

  • Ajang unjuk gigi buat desainer muda. Banyak nama besar yang awalnya nongol di LFW kayak Alexander McQueen, Stella McCartney, sampai JW Anderson.

  • Genderless fashion. LFW juga jadi pelopor buat fashion unisex dan show gender-neutral.

  • Venue yang nyentrik. Show gak selalu di hotel mewah, bisa di gudang kosong, stasiun kereta, bahkan di jalanan!

  • Seni dan fashion bersatu. Banyak koleksi yang lebih mirip karya seni dibanding baju wearable.


Siapa Aja yang Pernah Tampil di London Fashion Week?

London Fashion Week selalu jadi tempat buat mix antara desainer senior dan bintang baru. Beberapa nama besar yang pernah tampil atau lahir dari LFW antara lain:

  • Alexander McQueen – desainer legendaris Inggris yang selalu tampil dramatis.

  • Vivienne Westwood – ikon punk fashion yang revolusioner.

  • Burberry – salah satu brand paling klasik dan mewah dari Inggris.

  • Erdem – terkenal dengan dress floral-nya yang elegan.

  • JW Anderson – desainer yang suka eksperimen bentuk dan siluet.

  • Simone Rocha – identik dengan gaya feminin dan romantis.

Tapi jangan salah, selain nama-nama di atas, LFW juga selalu kasih ruang buat desainer muda yang belum punya nama besar. Ini yang bikin event ini selalu fresh dan unpredictable.


Apa Aja yang Bisa Lo Liat di London Fashion Week?

London Fashion Week itu lebih dari sekadar peragaan busana. Ini tuh kayak festival fashion raksasa yang merayakan gaya, ekspresi diri, dan keberanian jadi beda. Beberapa hal seru yang bisa lo temui:

1. Runway Show

Inti dari fashion week. Desainer pamer koleksi terbaru mereka di runway, biasanya undangan terbatas buat buyer, media, dan fashion editor. Tapi sekarang juga banyak yang disiarkan online.

2. Presentation

Bukan show formal, tapi semacam pameran statis. Model berdiri dengan outfit tertentu dan tamu bisa liat dari dekat.

3. Street Style

Yang gak kalah seru: gaya para tamu! Banyak fotografer fashion nongkrong di luar venue buat motret outfit para tamu undangan. Ini kadang malah lebih heboh dari fashion show-nya sendiri.

4. Talkshow dan Diskusi

LFW juga sering ngadain sesi diskusi soal sustainability, teknologi fashion, sampai isu inklusivitas. Jadi bukan cuma gaya-gayaan doang.


London Fashion Week dan Dunia Digital

Di era digital kayak sekarang, LFW juga gak mau ketinggalan. Banyak show yang disiarkan secara live streaming, bahkan ada beberapa event metaverse fashion show juga lho!

Apalagi waktu pandemi, LFW jadi pelopor fashion week virtual yang bisa diakses siapa aja dari seluruh dunia. Ini bikin LFW makin inklusif dan terbuka buat publik, gak cuma orang-orang dalam industri fashion.


London Fashion Week dan Sustainability

Salah satu nilai yang makin dikedepankan LFW adalah kesadaran terhadap lingkungan. Banyak banget desainer yang mulai pake bahan daur ulang, zero waste design, atau koleksi yang dibuat dengan konsep slow fashion.

BFC juga terus mendorong brand-brand buat jadi lebih ramah lingkungan. Bahkan sekarang ada award khusus buat desainer berkelanjutan yang punya impact positif buat industri dan bumi.


Kapan London Fashion Week Digelar?

London Fashion Week biasanya digelar dua kali setahun:

  • Februari – untuk koleksi Autumn/Winter

  • September – untuk koleksi Spring/Summer

Jadi tiap awal dan pertengahan tahun, London bakal jadi kiblat fashion dunia selama seminggu penuh. Bahkan kadang bisa lebih lama, karena ada acara pre dan after show yang gak kalah seru.


Gimana Cara Ikutan atau Nonton?

Kalau lo bukan buyer atau media fashion, tetap bisa kok ikut seru-seruan LFW. Caranya:

  1. Tonton livestream show-nya di situs resmi London Fashion Week atau di channel YouTube resmi brand-nya.

  2. Ikutin hashtag #LFW di Instagram, TikTok, atau Twitter buat update gaya street style dan cuplikan show.

  3. Datang ke venue kalau lo lagi di London, meskipun cuma nongkrong di luar venue juga bisa ketemu seleb fashion dan dapat inspirasi gaya.

  4. Ikut event publik LFW yang biasanya diselenggarakan di mall, butik, atau museum.


London Fashion Week = Gaya Tanpa Batas

London Fashion Week adalah bukti nyata bahwa fashion itu gak harus selalu glamor, formal, atau mahal. Di sini, lo bisa lihat betapa beragam dan bebasnya ekspresi lewat pakaian. Lo bisa jadi siapa aja, tampil kayak apa aja, dan tetap jadi bagian dari dunia fashion.

LFW juga terus berkembang jadi event yang bukan cuma soal gaya, tapi juga soal isu lingkungan, teknologi, dan budaya. Jadi, kalau lo suka fashion dan pengen eksplor dunia gaya yang lebih berani dan edgy, London Fashion Week adalah tempat yang wajib lo lirik.

Selasa, 13 Mei 2025

Berlin Fashion Week Ajang Fashion Penuh Eksperimen dan Karakter

Kalau lo pikir fashion week itu cuma soal glamor, catwalk mewah, dan selebriti Hollywood, berarti lo belum kenal sama yang namanya Berlin Fashion Week. Fashion week yang satu ini bisa dibilang punya vibe yang beda banget dari acara fashion di kota-kota besar lain kayak Paris, Milan, atau New York. Berlin itu lebih nyentrik, lebih berani, dan pastinya lebih eksperimental.

Buat lo yang demen fashion dengan nuansa rebel, edgy, dan gak takut tampil beda, Berlin Fashion Week bakal jadi tempat yang cocok banget. Yuk, kita bahas lebih dalam kenapa ajang satu ini layak masuk daftar tontonan (atau bahkan kunjungan) lo, terutama kalau lo ngaku fashion enthusiast sejati!


Sejarah Singkat Berlin Fashion Week

Berlin Fashion Week pertama kali digelar tahun 2007, jadi emang terbilang cukup muda dibanding saudaranya yang udah puluhan tahun eksis. Tapi justru karena “anak baru”, Berlin datang dengan nafas yang lebih segar. Sejak awal, Berlin Fashion Week emang punya misi buat jadi rumahnya fashion yang sustainable, independen, dan berkarakter kuat.

Diselenggarakan dua kali setahun (biasanya Januari dan Juli), event ini jadi wadah para desainer lokal maupun internasional buat nunjukin karya mereka. Dan yang unik, di sini bukan cuma desainer gede doang yang tampil. Desainer emerging alias yang baru naik daun juga dapet panggung yang sama.


Apa yang Bikin Berlin Fashion Week Beda?

Oke, sekarang pertanyaannya: “Apa sih yang bikin Berlin Fashion Week gak kayak fashion week lain?”

1. Sustainable is the Key

Berlin itu kota yang dikenal ramah lingkungan. Gak heran kalau fashion week-nya juga ngebawa semangat yang sama. Banyak banget desainer yang bawa koleksi eco-friendly, pake bahan daur ulang, dan sistem produksi yang lebih bertanggung jawab. Bahkan ada showcase khusus bernama Neonyt, yang emang fokus ke fashion berkelanjutan.

2. Street Style yang Out of the Box

Lo bakal liat outfit para tamu dan pengunjung yang... yah, unik banget! Gak ada aturan gak tertulis soal harus pake heels tinggi dan tas branded. Di Berlin, lo bisa tampil se-eksperimental mungkin. Mulai dari kaos robek-robek, layering aneh tapi keren, sampe makeup yang super artsy. Semua diterima di sini.

3. Desainer Lokal Naik Daun

Nama-nama kayak William Fan, Marina Hoermanseder, Richert Beil, sampai Namilia jadi bukti kalau Berlin gak kekurangan talenta. Mereka bawa fashion dengan identitas kuat—ada yang terinspirasi budaya Asia, BDSM, sampai estetika nostalgia tahun 90an.

4. Venue yang Gak Biasa

Catwalk-nya bukan cuma di ballroom hotel mewah. Lo bisa nemu runway di tempat industri tua, gudang, atau bahkan di tengah jalan. Berlin kayak bilang, “Fashion tuh gak harus selalu glossy, bro!”


Berlin Fashion Week 2025: Apa yang Lagi Hype?

Tahun 2025 ini, Berlin Fashion Week makin panas. Beberapa highlight yang mencuri perhatian:

  • Green Fashion makin dominan. Banyak brand baru muncul dengan bahan organik, pewarna alami, dan konsep zero waste.

  • Inclusivity bukan cuma slogan. Model dari berbagai ras, ukuran tubuh, gender, dan disabilitas tampil dengan bangga di runway.

  • Kolaborasi antara fashion dan teknologi juga makin gila. Ada yang nyambungin koleksi mereka dengan NFT, augmented reality, sampe baju yang bisa berubah warna!


Neonyt: Nadi Hijau Berlin Fashion Week

Salah satu acara paling dinanti di Berlin Fashion Week adalah Neonyt. Ini bukan cuma sekadar show fashion, tapi lebih kayak platform buat ngobrolin masa depan fashion yang lebih sadar lingkungan. Di sini lo bakal nemu:

  • Brand yang fokus ke ethical fashion

  • Workshop tentang sustainable design

  • Diskusi panel bareng aktivis, influencer, dan pelaku industri

Neonyt jadi bukti nyata kalau fashion dan kesadaran sosial bisa jalan bareng. Gak harus selalu buang-buang sumber daya buat tampil stylish.


Gak Cuma Fashion, Tapi Lifestyle

Yang keren dari Berlin Fashion Week adalah, ini bukan cuma soal baju. Tapi soal gaya hidup, kultur, dan ekspresi diri. Lo bakal nemu berbagai event pendukung, kayak:

  • After party yang artsy banget

  • Pop-up market dari brand indie dan second-hand

  • Pameran seni dan instalasi visual

  • Diskusi terbuka soal hak pekerja industri fashion

Fashion Week ini ngebuka ruang buat ngobrol dan diskusi soal masa depan dunia fashion yang lebih adil dan inklusif.


Street Style Berlin: Inspirasi Gaya Bebas

Kalau lo ngaku streetwear addict, jalanan Berlin pas fashion week itu ibarat surga. Orang-orang tampil dengan gaya yang 100% mereka banget. Gak ada aturan, gak ada “baku”. Yang penting adalah jadi diri sendiri.

  • Ada yang pakai jaket vintage dengan sepatu bot tua

  • Ada yang nge-mix batik sama rok kulit

  • Ada yang full color-blocking dari ujung kepala sampai kaki

Lo bakal nemuin banyak inspirasi dari mix & match outfit yang kadang gak kepikiran sebelumnya. Siap-siap penuh ide baru setelah nonton street style di sini.


Tips Buat Lo yang Mau Nonton Berlin Fashion Week

  1. Daftar dari jauh hari. Beberapa acara butuh RSVP atau undangan.

  2. Follow akun official @berlinfashionweek buat update terkini.

  3. Pilih outfit yang nyaman tapi tetap lo banget. Di Berlin, lo bebas berekspresi.

  4. Bawa kamera atau hape siap foto. Banyak banget spot yang instagrammable!

  5. Datang ke side event. Diskusi, pop-up shop, atau party-nya kadang malah lebih seru dari runway-nya!


Berlin Fashion Week, Gak Sekadar Glamor Tapi Penuh Makna

Berlin Fashion Week adalah bukti kalau fashion gak melulu soal brand gede dan gaya mewah. Ini tentang keberanian buat tampil beda, tentang idealisme, dan tentang masa depan fashion yang lebih manusiawi dan ramah lingkungan.

Kalau lo suka fashion yang nyeni, bebas, dan punya makna, Berlin adalah panggung yang pas. Gak heran kalau tiap tahun makin banyak yang nungguin event ini—baik dari kalangan desainer, pembeli, media, sampe fans garis keras fashion eksperimental.

Siapa tahu, suatu hari lo bisa hadir langsung di sana dan ngerasain sendiri auranya. Sampai saat itu tiba, yuk terus dukung fashion yang gak cuma keren di badan, tapi juga punya hati!

Senin, 12 Mei 2025

The Bureau Fashion Week Ajang Fashion Lokal yang Makin Gila Gaya!

Kalau lo pikir dunia fashion cuma rame di Paris, Milan, atau New York—berarti lo belum kenal sama yang satu ini: The Bureau Fashion Week. Event fashion lokal yang satu ini bukan cuma sekadar pameran baju doang, bro. Ini tuh panggung ekspresi, tempat unjuk gigi para desainer lokal, dan pastinya ladang inspirasi buat lo yang doyan dandan, ngikutin tren, atau sekadar pengen update biar gak “kudet” di tongkrongan.

Nah, kali ini kita bakal ngobrol santai dan tuntas soal The Bureau Fashion Week. Mulai dari asal-muasalnya, siapa aja yang pernah tampil, tren apa aja yang muncul, sampai kenapa lo wajib banget tahu dan bahkan datang langsung ke event ini (kalau bisa!).


Apa Itu The Bureau Fashion Week?

The Bureau Fashion Week adalah sebuah gelaran fashion yang diinisiasi sama platform media fashion independen bernama The Bureau. Fokus mereka jelas: mempromosikan gaya, ekspresi, dan karya anak bangsa—baik dari brand lokal yang udah punya nama, maupun desainer dan label indie yang baru mau naik daun.

Event ini biasanya digelar setahun sekali, dan jadi salah satu highlight utama buat pecinta fashion di Indonesia, khususnya yang ngikutin pergerakan streetwear, high fashion, sampai avant-garde. Tapi jangan salah, bukan cuma soal fashion show yang ‘tinggi langit’, The Bureau Fashion Week juga punya ruang buat culture, musik, visual art, dan lifestyle yang nge-blend dalam satu atmosfer yang super edgy dan kekinian.


Gak Cuma Catwalk, Ini Ajang Kolaborasi

Salah satu yang bikin The Bureau Fashion Week beda dari fashion week lain adalah: mereka gak cuma nunjukin baju-baju keren di atas runway, tapi juga ngasih ruang kolaborasi lintas industri. Bayangin aja, satu panggung bisa ngumpulin:

  • Brand fashion lokal kayak Public Culture, Elhaus, Aesthetic Pleasure, sampe yang niche kayak Oldblue Co. atau Dominate

  • Desainer muda yang fresh dan berani keluar dari pakem

  • Seniman visual dan musisi yang bikin ambience acaranya makin dapet

  • Influencer dan fashion enthusiast yang jadi sumber gaya kekinian

Jadi ini bukan cuma fashion show biasa—tapi lebih ke experience yang lo gak bisa dapetin dari IG atau TikTok doang.


Sejarah Singkat: Dari Underground ke Spotlight

Awalnya, The Bureau Fashion Week gak sebesar sekarang. Di tahun-tahun awal, event ini masih digelar dengan skala kecil, bahkan lebih mirip kayak showcase underground buat komunitas tertentu. Tapi karena antusiasme makin besar dan kebutuhan akan platform fashion yang “gak terlalu formal tapi tetap berkualitas” juga meningkat, akhirnya The Bureau Fashion Week tumbuh jadi salah satu event fashion paling ditunggu di Indonesia.

Seiring waktu, banyak brand lokal besar yang dulunya cuma jualan via Instagram, akhirnya debut koleksi mereka di sini. Gak jarang juga brand-brand baru langsung naik daun gara-gara dapet exposure dari The Bureau.


Apa Aja yang Bisa Lo Temuin di The Bureau Fashion Week?

Oke, buat lo yang belum pernah ke event ini, sini gue kasih bayangan:

1. Runway Show dengan Gaya Nyentrik

Jangan harap lo bakal lihat model yang jalannya monoton dan mukanya datar kayak di event high fashion Eropa. Di sini, model-modelnya bisa nari, ngeluarin ekspresi, bahkan interaksi sama penonton. Dan styling-nya? Bisa super absurd tapi tetep bikin lo ngangguk-ngangguk sambil mikir, “anjir, keren juga ya.”

2. Pop-up Booth dan Market Fashion

Lo bisa belanja langsung dari brand-brand lokal yang buka booth mereka di venue. Ini kesempatan emas buat dapetin barang-barang edisi terbatas yang gak dijual di toko online. Plus, kadang ada diskon spesial atau kolaborasi eksklusif yang cuma dijual di sana.

3. Talkshow & Panel Diskusi

Mau denger langsung obrolan dari para pelaku industri fashion? The Bureau juga sering ngadain sesi ngobrol bareng desainer, stylist, sampe editor fashion. Ngasih insight buat lo yang pengen terjun ke dunia fashion, atau sekadar ngerti lebih dalam soal tren dan proses kreatif di balik koleksi keren.

4. Street Style Alert!

Buat yang datang sebagai pengunjung aja, jangan salah, outfit lo bisa jadi sorotan! Banyak fotografer fashion yang sengaja datang buat hunting gaya-gaya gokil dari penonton. Jadi jangan kaget kalau lo tiba-tiba masuk media fashion lokal cuma gara-gara gaya lo kece abis.


The Bureau Fashion Week dan Dampaknya ke Brand Lokal

Gak bisa dipungkiri, The Bureau Fashion Week udah ngasih dampak gede banget ke banyak brand fashion lokal. Misalnya:

  • Brand yang awalnya kecil jadi naik exposure karena koleksinya viral di social media.

  • Banyak desainer baru dapet investor atau kolaborasi bareng brand besar.

  • Industri fashion lokal jadi makin kuat, karena punya panggung yang relevan buat generasi muda.

  • Konsumen juga jadi lebih sadar sama produk lokal yang kualitasnya gak kalah sama luar negeri.


Tren-Tren yang Pernah Lahir dari The Bureau Fashion Week

Event ini bukan cuma nampil gaya yang udah ada, tapi sering jadi pemicu tren baru di skena fashion lokal. Contohnya:

  • Balik ke roots budaya lokal dengan gaya kontemporer

  • Eksperimen bahan daur ulang dan sustainable fashion

  • Siluet oversized, layering ekstrem, dan color-blocking berani

  • Gaya punk revival sampai gaya minimalis futuristik

Banyak banget gaya yang akhirnya nyebar ke mana-mana setelah muncul pertama kali di panggung The Bureau.


Kenapa Lo Harus Perhatiin The Bureau Fashion Week?

Kalau lo:

✅ Suka fashion lokal
✅ Mau tahu tren terbaru
✅ Pengen support karya anak bangsa
✅ Nyari event yang penuh inspirasi dan koneksi
✅ Atau sekadar pengen nongkrong gaya sambil cuci mata...

...maka lo wajib banget ngikutin The Bureau Fashion Week. Ini bukan sekadar pameran fashion, ini tempat lahirnya gerakan, komunitas, dan tren baru di dunia mode Indonesia.


Cara Update Info The Bureau Fashion Week

Biasanya info soal The Bureau Fashion Week update via:

  • Instagram mereka (@thebureau__)

  • Website resmi

  • Media partner dan komunitas fashion lokal

Jadi pastiin lo follow dan aktif mantengin supaya gak ketinggalan info tanggal, line-up, dan cara dapetin tiketnya.


The Bureau Fashion Week, Panggung Mode Paling "Asik" di Tanah Air

The Bureau Fashion Week udah ngebuktiin bahwa fashion show gak harus kaku, formal, dan eksklusif. Dengan gaya yang lebih chill, dekat ke komunitas, dan penuh eksplorasi, mereka jadi semacam jembatan antara dunia fashion tinggi dan budaya pop jalanan.

Event ini udah jadi rumah buat banyak desainer dan brand lokal nunjukin jati diri mereka, dan yang lebih penting lagi—ngasih inspirasi ke ribuan orang yang datang atau ngikutin lewat media sosial.

So, kalau lo ngaku anak fashion, pencinta streetwear, atau sekadar pengen lihat gaya-gaya gokil yang belum tentu bisa lo temuin di mana-mana—The Bureau Fashion Week wajib masuk agenda lo tahun ini!

Game WWG di Bursa777

Intermezzo

Travel

Teknologi