Siapa sih yang nggak kenal flannel? Kemeja kotak-kotak ini udah jadi fashion statement yang nggak pernah mati gaya. Mulai dari anak band, pecinta grunge, sampai pendaki gunung, semua pernah pakai flannel buat nambahin kesan keren dan santai. Tapi tahukah kamu kalau flannel punya sejarah panjang yang menarik banget? Yuk, kita bahas asal-usul kain flannel dan gimana bisa jadi ikon fashion sampai sekarang!
Awal Mula Flannel: Lahir di Pedesaan Eropa
Flannel pertama kali muncul di Wales, Inggris, sekitar abad ke-17. Waktu itu, flannel dikenal sebagai kain yang terbuat dari wol dan punya tekstur lembut tapi tetap hangat. Karena bahannya yang nyaman dan bisa ngasih perlindungan di cuaca dingin, flannel jadi pilihan favorit buat para petani dan buruh.
Nama “flannel” sendiri dipercaya berasal dari kata Prancis “flanelle” atau kata Welsh “gwlanen” yang berarti wol. Dulu, kain ini bukan sekadar gaya, tapi benar-benar jadi pakaian kerja yang fungsional buat menghadapi cuaca ekstrem di Eropa.
Flannel dan Revolusi Industri
Di abad ke-19, flannel mulai diproduksi secara massal seiring berkembangnya revolusi industri. Mesin tenun modern bikin produksi kain flannel lebih cepat dan murah, sehingga bisa dijangkau oleh lebih banyak orang.
Flannel mulai menyebar ke Amerika Serikat, di mana para pekerja tambang dan kayu mulai mengandalkan kemeja flannel sebagai seragam kerja. Kenapa? Karena kain ini kuat, tahan lama, dan tetap nyaman dipakai meski cuaca berubah-ubah.
Flannel di Era Perang Dunia
Saat Perang Dunia I dan II, flannel sering digunakan sebagai bahan dasar seragam militer karena kehangatan dan daya tahannya. Setelah perang usai, flannel tetap populer di kalangan buruh dan petani sebagai pakaian kerja sehari-hari.
Tapi di era ini juga, flannel mulai dipandang bukan cuma sebagai pakaian kerja, tapi juga simbol maskulinitas dan kerja keras.
Flannel Masuk ke Dunia Fashion
Di tahun 1950-an, flannel mulai dipopulerkan di dunia fashion berkat film-film Hollywood. Aktor seperti James Dean dan Steve McQueen sering terlihat mengenakan flannel, yang bikin kain ini mulai diasosiasikan dengan gaya kasual dan maskulin.
Tapi ledakan popularitas flannel yang paling besar terjadi di tahun 1990-an, saat musik grunge jadi tren. Band-band seperti Nirvana dan Pearl Jam sering tampil pakai flannel di atas panggung, yang bikin kemeja kotak-kotak ini jadi simbol pemberontakan dan gaya hidup santai.
Flannel di Era Modern: Dari Gunung ke Catwalk
Sekarang, flannel nggak cuma dipakai buat kerja atau tampil di konser musik grunge. Kemeja flannel udah jadi fashion item yang fleksibel dan bisa dipadukan dengan berbagai gaya.
- Streetwear Look: Dipadukan dengan kaos putih, celana jeans robek, dan sneakers.
- Smart Casual: Dipakai sebagai outer dengan kaos polos dan chino buat tampilan semi-formal.
- Outdoor Style: Cocok buat naik gunung atau camping karena bahannya yang hangat dan tahan lama.
Kenapa Flannel Masih Hits Sampai Sekarang?
1. Nyaman dan Serbaguna
Flannel terkenal karena bahannya yang lembut dan adem, tapi tetap hangat di cuaca dingin. Nggak heran kalau banyak orang suka pakai flannel buat kegiatan outdoor atau sekadar nongkrong santai.
2. Mudah Dipadukan
Desain kotak-kotak flannel bikin kemeja ini gampang di-mix and match dengan berbagai outfit. Mau tampil rapi atau santai, flannel selalu cocok.
3. Punya Kesan Rebel
Buat kamu yang suka gaya sedikit rebel dan edgy, flannel bisa jadi pilihan pas. Kesannya yang identik sama musik grunge bikin flannel jadi simbol pemberontakan yang keren.
4. Cocok untuk Semua Gender
Flannel nggak terbatas buat cowok aja. Banyak cewek yang juga suka tampil kece dengan kemeja flannel oversized buat gaya tomboy yang tetap stylish.
Tips Mix and Match Flannel Buat Tampil Stylish
1. Casual Look
Padukan flannel dengan kaos putih polos, jeans skinny, dan sneakers putih. Simpel tapi tetap keren.
2. Grunge Style
Kalau mau tampil ala anak band 90-an, pakai flannel oversized, celana robek, dan boots hitam. Tambahin aksesoris seperti gelang kulit atau kalung rantai buat sentuhan ekstra.
3. Outdoor Adventure
Flannel juga cocok buat gaya outdoor. Kombinasikan dengan celana cargo dan sepatu hiking. Jangan lupa tambahin jaket denim buat lapisan tambahan kalau cuaca dingin.
4. Edgy Minimalist
Buat yang suka gaya simpel tapi tetap standout, pakai flannel hitam-putih dengan celana hitam slim-fit dan sepatu loafers.
Flannel Lokal vs Internasional
Sekarang, banyak brand lokal yang juga memproduksi kemeja flannel berkualitas dengan harga yang lebih ramah di kantong. Brand seperti Eiger dan Consina menawarkan pilihan flannel yang cocok buat pecinta outdoor, sementara Public Culture dan Maternal Disaster punya flannel dengan desain yang lebih urban dan edgy.
Kalau mau flannel branded dari luar negeri, kamu bisa cek merek seperti Pendleton, Patagonia, dan Levi’s yang udah terkenal dengan kualitas premium mereka.
Flannel, Dari Klasik ke Modern
Flannel adalah bukti kalau fashion bisa berkembang tanpa kehilangan identitasnya. Dari awalnya dipakai para buruh di pedesaan, hingga jadi ikon fashion di panggung musik dan runway, flannel selalu berhasil menyesuaikan diri dengan zaman.
Buat kamu yang belum punya flannel di lemari, sekarang saatnya buat investasikan satu atau dua kemeja flannel favorit. Nggak cuma keren, flannel juga multifungsi dan bisa dipakai di berbagai kesempatan. Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya tampil stylish dengan kemeja flannel favoritmu!